PT PIM dan PGN Sepakati Hilirisasi Gas Bumi Ramah Lingkungan

waktu baca 2 menit
Penandatanganan MoU antara PT PIM dan PT PGN yang berlangsung Kamis lalu, 24 Februari 2022. [Dok. PIM]

Theacehpost.com | ACEH UTARA – PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) menyepakati kerja sama dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) terkait pengembangan bisnis dalam hal hilirisasi gas bumi.

Penandatanganan MoU antara kedua pihak yang berlangsung Kamis lalu, 24 Februari 2022, turut disaksikan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Bakir Pasaman. Kerja sama ini dinilai salah satu capaian penting menyambut momentum HUT ke-40 PT PIM.

Dalam kesepakatannya, kedua perusahaan menyatakan siap mengembangkan hilirisasi gas bumi, seperti blue ammonia, metanol, optimalisasi penggunaan gas PT PIM serta potensi pengembangan lainnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe.

Bakir Pasaman dalam kesempatan itu menyampaikan, PT Pupuk Indonesia selaku induk holding sudah punya roadmap program dekarbonisasi melalui pemanfaatan sumber energi bersih yang berasal dari energi terbarukan untuk pabrik-pabrik pupuk di masa mendatang.

Selain optimalisasi pemanfaatan karbon dioksida (CO2) sebagai bahan baku, pihaknya juga tengah melakukan pengembangan blue ammonia dan green ammonia.

banner 72x960

“Kita juga sudah menandatangani MoU dengan PLN dan Pertamina untuk pengembangan green industry cluster melalui penyediaan energi dalam pengembangan green ammonia,” ujar Bakir.

Sementara Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda, Budi Santoso Syarif menegaskan rencana perusahaan untuk mengembangkan blue ammonia di lahan Iskandar Muda Industrial Area (IMIA).

Dengan menggandeng PT PGN sebagai penyedia gas alam, kata dia, tidak menutup kemungkinan pihaknya bakal membangun pabrik ammonia baru.

“PIM akan menyediakan lahan dan utilitas untuk operasional pabrik serta mengoperasikan pabrik blue ammonia nantinya karena pengalaman panjang PIM dalam pengoperasian pabrik pupuk,” tegasnya optimis.

Nantinya, karbon dioksida yang dihasilkan di pabrik ammonia akan di-capture dan di-treatment lebih lanjut dalam bentuk CCS (Carbon Capture Storage) atau CCUS (Carbon Capture Utilization Unit) sehingga ammonia yang diproduksi menjadi blue ammonia.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Heru Setiawan, dalam sambutannya berkomitmen untuk melayani kebutuhan gas di sektor pupuk melalui afiliasi Perta Arun Gas (PAG).

“Kita siap berkolaborasi dengan PIM untuk mengembangkan sayap bisnis yang ramah lingkungan terutama terkait bisnis blue ammonia,” kata Heru.

Ia menambahkan, CO2 yang dihasilkan dari pabrik ammonia akan diinjeksi ke sumur oil & gas untuk menambah tonase oil recovery. Hal ini berpotensi meningkatkan profit bagi PGN dan PIM.

“Lokasi KEK Aceh Lhokseumawe juga sangat strategis dengan akses jalur perdagangan internasional serta dikelilingi berbagai market, sehingga memiliki daya tarik investor. Subholding Gas akan mengoptimalkan peran dalam pengembangan layanan gas bumi maupun usaha potensial lainnya di KEK Aceh Lhokseumawe,” imbuh Heru.[]

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *