Sabang Siap Jadi Tuan Rumah Lomba Perkemahan Penggalang Penegak Putri
Theacehpost.com | SABANG – Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi menyatakan siap mendukung penuh lomba perkemahan penggalang penegak putri ke-8 tahun 2022 yang diselenggarakan Kwartir Cabang Pramuka Provinsi Aceh di Kota Sabang.
“Apalagi mengingat Sabang sendiri merupakan daerah tujuan. Untuk itu siapa pun yang mengadakan kegiatan di Sabang, akan berdampak terhadap promosi bagi Kota Sabang sendiri,” ujar Reza Fahlevi usai melaksanakan rapat koordinasi rencana kegiatan tersebut di Aula Lantai I Kantor Wali Kota Sabang, Selasa sore, 11 Oktober 2022.
Demi menyukseskan kegiatan tersebut, Reza Fahlevi mengajak semua pihak mulai dari unsur Forkopimda, pimpinan OPD, instansi vertikal, instansi swasta, perbankan, serta pihak lainnya mendukung baik moril maupun materil.
“Tadi kita sudah berkoordinasi dengan semua pihak, selain dari jajaran Pemko, juga ada unsur Forkopimda, PLN, PDAM, BPKS dan pihak Perbankan. Jadi kita gotong-royonglah untuk menyukseskan acara ini,” kata Reza Fahlevi.
Sementara itu, Ketua Harian Kwartir Daerah Aceh Jufri Efendi kegiatan tersebut bertujuan mengasah keterampilan anggota pramuka, yang sudah menjadi agenda rutin di tubuh gerak pramuka pesantren, di bawah binaan Kwarda Aceh.
Terangnya, pada kegiatan kali ini pihaknya tidak mendapatkan alokasi anggaran dari pemerintah daerah, seperti pelaksanaan kegiatan serupa untuk tingkat putra yang dilaksanakan di Indrapuri, Aceh Besar tahun lalu. Untuk itu pihaknya meminta dukungan penuh dari Pemerintah Kota Sabang.
“Ini kegiatan tahunan. Cuma berputar tahun genap dan ganjil antara putra dan putri. Kegiatan terpisah. Jadi kita sudah tetapkan pada tahun lalu, bahwa pesantren Al Mujaddid sebagai tuan rumahnya. Tapi sangat disayangkan kita tidak di back up APBD tahun ini. Tahun lalu lengkap. Tapi insya Allah kami percaya dengan Pak Pj Wali Kota Sabang yang akan membantu kami di kegiatan pramuka pesantren yang SDM nya sangat baik,” ucap Jufri Efendi.
Tambahnya, hingga saat ini calon peserta telah terdaftar sedikitnya 883 santriwati, baik dari pramuka pesantren yang ada di Aceh, maupun pramuka pesantren dari Sumatera Utara. []
