KAMMI UIN Ar-Raniry: Pemerintah Aceh Sangat Kurang Etis Meniadakan Pawai Takbir Keliling

waktu baca 2 menit

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Universitas Islam Negeri (KAMMI UIN) Ar-Raniry menyayangkan keputusan Pj Gubernur Aceh yang meniadakan pawai takbir keliling menyambut Hari Raya Idulfitri melalui surat edaran yang dikeluarkan oleh Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh, hanya karena menimbang akan dilaksanakannya Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Pilkada mendatang.

“Sangat kurang etis, tradisi takbir keliling Idulfitri yang sudah menjadi tradisi turun temurun, kali ini ditiadakan oleh Pemerintah Aceh,” ujar Ketua Kebijakan Publik KAMMI UIN Ar-Raniry, Muhammad Fasya, Banda Aceh, Sabtu, 6 April 2024.

Ia menjelaskan pawai takbir hanya dilakukan semalam saja. Hal itu tidak akan berpengaruh apalagi menjadi ancaman terhadap PON dan Pilkada. Seharusnya pemerintah mencari solusi lain terkait mekanisme pelaksaan pawai ini, misalnya dengan penguatan pengamanan, bukan meniadakan pawai.

Pelaksanaan festival takbiran yang dilaksanakan di Halaman Masjid Raya Baiturrahman sebagai pengganti pawai takbir keliling, menurut Fasya hanya sebagian kecil masyarakat dapat mengaksesnya. Sementara bagi yang jauh tidak dapat merasakan kemeriahan kegiatan tersebut.

“Alasan pawai tidak bisa dilaksanakan karena banyaknya jalan rusak, hal ini sangat lebih tidak etis, apalagi di kawasan Banda Aceh, Aceh Besar, karena untuk menuju satu titik lokasi, banyak jalan yang bisa ditempuh,” terangnya.

banner 72x960

Oleh karena itu, pihaknya memohon kepada PjGubernur Aceh tetap menyelenggarakan tradisi takbir keliling ini.

“Jangan hilangkan tradisi turun-temurun ini, terus komitmen dalam menjaga identitas Aceh,” tutupnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *