PKA 2023 Diharapkan Benar-benar Menggambarkan Kebudayaan Aceh

waktu baca 2 menit
Ketua Forum Alumni Sejarah Kebudayaan Islam Universitas Islam Negeri (FASKI UIN) Ar-Raniry Zulfahmi Amt SHum.

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Ketua Forum Alumni Sejarah Kebudayaan Islam Universitas Islam Negeri (FASKI UIN) Ar-Raniry Zulfahmi Amt SHum berharap penyelenggaraan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VIII pada tahun 2023 berjalan baik dan terencana secara matang, serta tidak menghilangkan ruh kebudayaan Aceh.

“Jangan sampai Pekan Kebudayaan Aceh menjadi pasar rakyat atau tidak tergambar memiliki nilai kebudayaan Aceh,” ungkap Zulfahmi

Selain itu substansi PKA juga harus diperhatikan secara serius dengan melibatkan pakar dan praktisi di bidang kebudayaan.

“Tentunya kalau kita merujuk undang-undang pemajuan kebudayaan ada yang menjadi tolok ukur kebudayaan suatu daerah. Maka PKA VIII tahun 2023 nantinya juga harus memperhatikan itu.

Zulfahmi menambahkan, budaya  yang ditampilkan harus mencerminkan miniaturnya Aceh. Mulai dari makanan, seni, pakaian, sapras, dan kajian seminar maupun workshop harus dalam rangka penguatan dan kemajuan kebudayaan Aceh.

banner 72x960

Diharapkan dalam momentum PKA tersebut para seniman dan budayawan  Aceh mendapatkan kesempatan berkompetisi, bahkan kalau perlu harus ada penghargaan khusus pada event PKA agar mereka terus bersemangat dalam mengembangkan  seni dan budaya.

“Saat ini sangat minim sekali pelaku seni dan pelaku budaya mendapat reward di Aceh, bahkan hampir tidak ada event terkait pembinaan para seniman dan budayawan,” terangnya.

Selain itu Zulfahmi juga berharap kepada seluruh Alumni Sejarah Kebudayaan Islam UIN Ar-Raniry yang tersebar di seluruh kabupaten/kota dapat berkonstribusi dalam menyukseskan PKA VIII.

Hal ini didasari sebagai tanggung jawab sejarawan dan budayawan untuk meluruskan dan mengisi ruang inovasi seni dan budaya agar ruh kebudayaan Aceh tidak hilang akibat sentuhan budaya asing.

“Salah satu identitas terpenting dari bangsa Indonesia ini adalah budayanya. Jika hilang identitas budayanya maka hilanglah anak bangsa tersebut,” imbuhnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *