Persiraja Tumbangkan Persita, Siasat Jitu ala Hendri Susilo

waktu baca 2 menit
Dua pemain Persiraja, Agus (kiri) dan Tri Rahmad (kanan) hendak merebut bola pada laga partai pertama Grub D Piala Menpora 2021 yang dipertandingkan di Stadion Manguharjo, Sleman, Yogyakarta, Rabu, 24 Maret 2021, sore. (Foto: LIB)

Theacehpost.com | SLEMAN – Taktik di sepak bola bukan permainan yang tersaji sepanjang 90 menit di lapangan.

Perang urat saraf sebelum laga juga punya peran besar dalam kesuksesan sebuah tim, seperti yang dilakukan Persiraja Banda Aceh.

Psywar ini berhasil dilakukan Hendri Susilo kala Persiraja Banda Aceh menumbangkan Persita Tangerang 3-1 pada laga pertama Grup D Piala Menpora 2021 di Stadion Maguwoharjo Sleman, Yogyakarta, Rabu, 24 Maret 2021.

Saat jumpa media sehari sebelum pertandingan digelar, Hendri Susilo dengan merendah menyatakan Persiraja sangat tak ideal untuk tampil di turnamen pramusim ini.

“Saya tahu seperti apa Persib. Saya tahu siapa Bali United, juga Persita. Kami bukan lawan mereka. Persiapan Persiraja sangat minim. Kondisi kami jauh dari ideal. Saya hanya ingin anak-anak main bagus. Itu sudah cukup bagi saya,” ucap Hendri Susilo, Selasa, 23 Maret 2021.

banner 72x960

Ternyata fakta di lapangan sangat mencengangkan.

Bagi orang yang tak paham karakter Hendri Susilo, mereka akan terbuai dan terlena dengan kalimat merendah itu.

“Saya memang tak suka bicara muluk-muluk. Saya bukan pelatih top level. Tapi, saya tipe orang yang pantang menyerah,” katanya.

Karakter pantang menyerah itulah yang selalu diembuskan mantan arsitek PSPS Pekanbaru itu kepada anak asuhnya.

Profilnya memang unik. Suatu ketika dia sangat tegas untuk urusan di lapangan. Namun di luar itu, dia figur yang bisa mengayomi.

“Saya bukan tipe orang yang suka jaga image. Saya sebagai pelatih saat latihan dan pertandingan. Ketika berada di luar itu, saya manusia biasa. Saya hanya ingin saling respek antara pelatih dan pemain,” ujarnya.

Soal kemenangan absolut Laskar Rencong atas Persita Tangerang, Hendri Susilo bicara diplomatis.

“Saya tahu fisik anak-anak tak ideal. Makanya, saya ingin mereka mencuri gol lebih dulu. Pemain sudah sangat paham strategi yang akan diterapkan. Jadi saya tinggal melihat saja dari bench,” kata Hendri usai pertandingan. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *