Gandeng Baitul Mal Aceh, BKPRMI Banda Aceh Gelar Training Public Speaking Wakaf

waktu baca 2 menit
Suasana ‘Training Public Speaking Wakaf’ hari pertama yang dilaksanakan BKPRMI Kota Banda Aceh bekerjasama dengan Baitul Mal Aceh (BMA) di Banda Aceh, Rabu, 31 Maret 2021. (Dok BKPRMI Banda Aceh)

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Banda Aceh melaksanakan kegiatan ‘Training Public Speaking Wakaf’ dengan menggandeng Baitul Mal Aceh (BMA).

Training Public Speaking Wakaf dilaksanakan dua hari, 31 Maret hingga 1 April 2021 di Hotel Kumala Banda Aceh .

Kepala Sekretariat Badan Baitul Mal Aceh, Rahmad, S.Sos ketika membuka kegiatan itu mengatakan, untuk memposisikan asset wakaf kepada peran social-sekonomi yang lebih besar, ada tiga poin penting yang dapat dijadikan acuan pengelolaan asset wakaf.

Ketiga poin penting itu, menurut Rahmad adalah mewujudkan paradigama baru,  menggali potensi wakaf tunai, dan meningkatkan kapasitas nazir.

Rahmad  mengapresiasi kemitraan Baitul Mal Aceh dengan DPD BKPRMI Kota Banda Aceh. “Semoga kerja sama ini dapat berlanjut di masa-masa yang akan datang terutama dalam memajukan dan mengembangkan gerakan wakaf di Aceh,” tandas Rahmad.

banner 72x960

Ketua Umum DPD BKPRMI Kota Banda Aceh, Ustaz Bukhari melaporkan, kegiatan ini diikuti 35 peserta dari unsur Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama, dai perkotaan, dan nazir wakaf mewakili beberapa gampong dalam wilayah Kota Banda Aceh.

“Karena masih dalam kondisi Covid-19, maka pesertanya harus dibatasi,” kata Ustaz Bukhari.

‘Training Public Speaking Wakaf’ menghadirkan pemateri berkompeten dalam bidangnya yaitu Mohammad Haikal, ST., M.I.F.P (Anggota Badan Baitul Mal Aceh Membidangi Wakaf dan Perwalian), Drs. H. Jamaluddin Affan Syeikh Jamal (Anggota Pengelola Wakaf Baitul Asyi di Arab Saudi), Ridha Yunawardi (Ketua Yayasan Meuligoe Alquran Aceh), dan Wahyu Rezeki, M.I.Kom (Ketua HCI Aceh).

Bukhari berharap dari training ini lahir motivator dan nazir wakaf sebagai penggerak pengembangan wakaf, terutama wakaf produktif dan wakaf uang. “Semoga peserta training dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama pelatihan di gampong masing-masing,” demikian Ustaz Bukhari. []

 

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *