Dyah: Kolaborasi Kunci Utama Dongkrak UMKM Aceh

waktu baca 2 menit
Ketua Dekranasda Aceh, Dyah Erti Idawati (kiri) menghadiri pembukaan puncak Karya Kreatif Indonesia yang digelar Bank Indonesia (BI) secara virtual dari Kantor Perwakilan BIAceh. (Foto: (Raja Baginda/Theacehpost.com)

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh, Dyah Erti Idawati menyebutkan bahwa kolaborasi menjadi unsur utama untuk memajukan serta pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Aceh, terutama di era digitalisasi dan pandemi Covid-19.

“Dalam melakukan pembinaan juga ada unsur kolaborasi, dengan berbagai keterbatasan Dekranasda, kita terus upayakan agar kolaboratif, sehingga banyak sumbangsih pikiran yang dapat membantu memajukan pengrajin,” kata Dyah saat menghadiri acara puncak Karya Kreatif Indonesia (KKI) di Kantor Perwakilan BI Aceh, Kamis, 23 September 2021.

Ia menyampaikan, kolaborasi antar sesama pengrajin juga menjadi unsur terpenting dalam mendongkrak perekonomian di tengah pandemi.

“Saya juga terus mengikuti kiprah BI, antar sesama mereka (UMKM binaan BI) juga ada kolaborasi untuk memperkuat produk-produk supaya bisa diterima di level nasional dan global,” ujarnya.

Dyah mengatakan, Dekranasda juga terus mendorong pengembangan produk UMKM Aceh agar berdaya saing tinggi dengan kualitas yang premium, sehingga bisa lolos dan diminati di pasar nasional dan global.

banner 72x960

“Untuk saat ini kita sudah lakukan kurasi pertama untuk bisa tembus Sarinah, untuk kemudian ikut pada tahap dua kurasi. Jadi produk yang kita kirimkan itu sudah lolos tahap satu, artinya sudah ada satu level kurasi dari Dekranasda untuk bisa ke tahap selanjutnya,” katanya.

Dyah menegaskan, tidak mudah bagi Aceh bisa mendobrak dan memasarkan produk di Sarinah. Namun, dengan kerja keras dan kolaborasi semua pihak, saat ini sudah ada produk UMKM Aceh yang melewati kurasi hingga dapat dipamerkan dan dijual di Sarinah.

“Ada dua peran tugas Dekranasda yaitu memakmurkan pengrajin dan kedua melestarikan warisan budaya,” ungkapnya.

“Tugas untuk memasarkan sebagian sudah selesai, sekarang tinggal kita kawal sama-sama, agar lulus naik kelas. Kalau banyak diminati itu juga alhamdulillah,” pungkasnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *