Aceh Besar Mulai Tanam Padi Serentak Musim Gadu

waktu baca 3 menit
Wakil Bupati Aceh Besar, Tgk. H. Husaini A Wahab atau Waled Husaini, secara resmi membuka pintu air Bendungan Krueng Aceh di Gampong Seuneubok, Kecamatan Seulimuem, Senin, 17 Mei 2021, pagi. (Foto: Humas Aceh Besar)

Theacehpost.com | JANTHO – Wakil Bupati Aceh Besar, Tgk. H. Husaini A Wahab atau Waled Husaini, secara resmi membuka pintu air Bendungan Krueng Aceh di Gampong Seuneubok, Kecamatan Seulimuem, Senin, 17 Mei 2021, pagi.

Aktivitas itu dilakukan sebagai mengawali musim tanam gadu (tanam padi di musim kemarau) tahun 2021 secara serentak di Kabupaten Aceh Besar.

“Alhamdulilah, sampai saat ini Allah masih memberikan rahmat air kepada kita sekalian baik untuk keperluan hidup manusia, hewan dan sekalian makhluk lainnya. Namun, air juga dimanfaatkan untuk keperluan pertanian, gunakan air dengan baik dan syukuri nikmat Allah, karena sungai kita (Krueng Aceh) terus mengaliri air,” ujar Waled.

“Harapannya jajaran dinas PUPR Aceh Besar untuk lebih giat lagi mengatur debit air sesuai peruntukan,” kata Waled menambahkan.

Waled berharap masa tanam gadu tahun ini bisa sukses.

banner 72x960

“Dengan semangat doa kepada Allah SWT, gotong royong dan saling berbagi, terutama air tentu musim tanam tahun ini akan menghasilkan terbaik,” tutur Waled.

Ia mengimbau seluruh masyarakat berperan aktif menjaga kelestarian lingkungan.

“Kami mohon kepada masyarakat untuk menjaga infrastruktur yang sudah dibangun agar masa pemanfaatannya dapat dirasakan untuk jangka waktu yang lama. Selain itu juga, hidupkan kembali budaya gotong royong, seperti membersihkan saluran irigasi guna menjaga supaya aliran air dapat lebih lancar,” pungkasnya.

Sementara itu, Kadis Pengairan Aceh, Adi Surya menambahkan, berharap kepada seluruh pemangku kepentingan dan para petani untuk menjaga dan memanfaatkan air seperlunya.

“Kita optimalkan air yang ada untuk penanaman, khususnya padi. Air tidak pernah cukup, jadi semua kita dapat mengefesienkan dengan menghematnya,” pintanya.

Sebelumnya, Plt Kepala Dinas PUPR Aceh Besar, Syahrial Amanullah, menyebutkan keberhasilan masa tanam gadu ini tidak terlepas dari kebutuhan air.

Di Aceh Besar, terdapat dua irigasi besar yang mengairi persawahan, yakni irigasi bendungan Krueng Aceh dan Krueng Jreu yang berada di bawah kewenangan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera 1.

“Selain irigasi yang di bawah kewenangan BWS 1, kita di kabupaten juga ada irigasi daerah. Kemudian sisanya ada irigasi desa dan tadah hujan. Dan setengah dari luas tanam di Aceh Besar dialiri oleh dua irigasi Krueng Aceh dan Krueng Jreu,” sebutnya.

Dikatakan Syahrial, sesuai kesepakatan dalam rapat turun ke sawah yang dihadiri Bupati Aceh Besar di Aula Dekranasda Aceh Besar beberapa waktu lalu, masa tanam Gadu direncanakan 10 Juni 2021 mendatang.

Dengan luas lahan sawah Aceh Besar mencapai 25.692 hektare tahun ini yang direkomendasi masa tanam gadu mencapai 10 ribu hektare yang cakupan ketersedian airnya meliputi 5.500 hektare oleh bendungan Krueng Aceh, 3.000 hektare melalui Krueng Jreu, 1.500 hektare dari talut dan bendungan lainnya.

“Harapan target tanam bisa dicapai dan hasil padi pun bisa membahagiakan petani,” ucap Syahrial. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *