Vaksin China Sinovac Akhirnya Diakui WHO

waktu baca 3 menit
Anggota Polda Aceh mengangkut kotak vaksin Sinovac untuk didistribusikan ke sejumlah wilayah. (Foto: Eko Deni Saputra/Theacehpost.com).

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyetujui penggunaan darurat vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech pada Selasa, 1 Juni 2021.

Ini menjadi vaksin kedua buatan China yang diperbolehkan digunakan di negara-negara miskin.

Dalam sebuah pernyataan, panel ahli independen WHO mengatakan mereka merekomendasikan penggunaan vaksinĀ SinovacĀ untuk orang dewasa di atas 18 tahun.

Selain itu tidak ada batasan usia atas karena data memperlihatkan kemungkinan efek perlindungan pada orang tua.

Kelompok penasehat teknis WHO membuat keputusan setelah meninjau data klinis terbaru tentang keamanan dan kemanjuran vaksin Sinovac serta praktik manufaktur perusahaan.

banner 72x960

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyambut baik langkah tersebut.

Ia menyebut vaksin itu aman dan efektif dan mencatat persyaratan penyimpanannya yang mudah membuatnya cocok untuk negara-negara berpenghasilan rendah.

“Sekarang penting untuk memberikan alat penyelamat ini kepada orang-orang yang membutuhkannya dengan cepat,” katanya dalam sebuah pengarahan, dikutip dari Reuters.

Vaksin Sinovac nantinya akan dimasukan dalam COVAX, program global yang menyediakan vaksin terutama untuk negara-negara miskin, yang tengah menghadapi masalah pasokan utama karena pembatasan ekspor India.

CoronaVac milik Sinovac menjadi vaksin kedelapan yang masuk ke dalam daftar penggunaan darurat WHO.

Sebelumnya penggunaan vaksin buatan perusahaan China Sinopharm telah disetujui pada 7 Mei.

Sinovac mengatakan bahwa mereka telah memasok lebih dari 600 juta dosis vaksinnya di dalam dan luar negeri pada akhir Mei dan lebih dari 430 juta dosis telah diberikan.

Pengesahan dari WHO juga menjadi tonggak sejarah bagi Sinovac.

WHO mengatakan hasil menunjukkan itu mencegah penyakit bergejala pada 51% dari mereka yang divaksinasi dan mencegah Covid-19 parah dan rawat inap pada 100% populasi yang diteliti.

Kepala eksekutif Sinovac, Weidong Yin, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa uji klinis telah memberikan “dasar ilmiah yang kuat” agar suntikan pembuat obat itu disetujui oleh lebih dari 40 negara dan oleh WHO.

Sementara Kelompok Penasihat Strategis (SAGE), terpisah dari Penasihat Strategis WHO, telah mengatakan sebelumnya bahwa kemanjuran vaksin dalam uji klinis Fase III multi-negara berkisar antara 51% hingga 84%.

Indonesia mengatakan pada 12 Mei bahwa penelitiannya terhadap 120.000 petugas kesehatan yang telah menerima vaksin menemukan bahwa itu 94% efektif untuk mencegah penyakit simtomatik.

Dalam evaluasi awal, panel SAGE menemukan bahwa suntikan itu efektif dalam mencegah Covid-19 pada orang dewasa di bawah 60 tahun, tetapi beberapa data kualitas tentang risiko efek samping yang serius masih dianggap kurang.

Ini mengutip bukti kesenjangan dalam keamanan dalam kehamilan, dan tentang keamanan dan perlindungan klinis pada orang dewasa yang lebih tua, mereka dengan penyakit yang mendasari, dan evaluasi efek samping yang jarang terjadi.

China telah menyebarkan ratusan juta dosis vaksin Sinopharm dan Sinovac di dalam negeri dan mengekspornya ke banyak negara, terutama di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *