TA Khalid: Pemindahan Balai Besar TNGL ke Banda Aceh untuk Percepat Koordinasi

waktu baca 2 menit
Asisten Bidang Pembangunan dan Perekonomian Setda Aceh, Mawardi (kiri) bersama Anggota DPR RI asal Aceh, TA Khalid (kanan). (Foto: Akun Facebook TA Khalid).

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Kantor Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) resmi dipindahkan dari Medan, Sumatera Utara ke Banda Aceh.

Pemindahan tersebut secara resmi ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Wakil Ketua Komisi IV Bidang Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Kelautan DPR RI, Dedi Mulyadi dan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Wiratno, Selasa, 16 Februari 2021.

Pada penandatanganan ini turut ikut disaksikan oleh sejumlah anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, di antaranya legislator Aceh, TA Khalid dan Muslim.

Legislator Aceh, TA Khalid berharap dengan pemindahan Balai Besar TNGL ke Banda Aceh dapat memperkuat dan mempercepat koordinasi dalam rangka melindungi dan melestarikan kawasan Leuser agar lebih efektif dan efisien.

“Ini merupakan kebahagian tersendiri bagi masyarakat Aceh. Selain itu, dengan pindah Balai Besar TNGL ke Banda Aceh agar koordinasi antara Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat lebih optimal,” kata TA Khalid di Banda Aceh, Selasa, 16 Februari 2021.

banner 72x960

“Harapan kami memperjuangkan pemindahan kantor ke Banda Aceh adalah agar bisa teroptimalkan koordinasi antara Pemerintah Aceh dengan Pusat terkait TNGL. Kenapa? Karena kita bangga di Aceh punya taman nasional, makanya harus dioptimalkan,” sambung TA Khalid.

Politikus Fraksi Gerindra ini mengaku, pihaknya berkomitmen untuk menjaga ekosistem lingkungan hidup dan kehutanan, khususnya di Aceh.

Apalagi, kata dia, ada banyak hal yang bisa ditawarkan oleh Komisi IV DPR RI dalam meningkatkan pengawasan di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) dengan hadirnya Balai Besar TNGL di Banda Aceh saat ini.

“Kita akan mengoptimalkan penghijauan KEL. Apalagi di Aceh ada 2.000 Polisi Hutan (Polhut) yang berada di luar kementerian. Saya berharap antara KLHK dan pemerintah dapat bekerja sama dalam membiayai menyangkut honor Polhut, mungkin kalau terkait prasarana bisa dibantu oleh pemerintah pusat,” kata TA Khalid.

Ia berpesan, semua pihak harus bersinergi dan terlibat guna menjaga hutan Kawasan Ekosistem Leuser.

“Kita sudah tahu ada permasalahan tersebut (luas tutupan hutan TNGL menyusut), jadi kita bawa pulang Balai Besar TNGL kemari (Banda Aceh) agar bisa lebih optimal. Karena hutan ini luas, jadi harus terlibat semua unsur, maka ini merupakan bagian dari penguataan kelembagaan untuk penguatan di lapangan,” tutupnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *