Studi Tiru ke Bali, Pj Wali Kota Lhokseumawe: Permasalahan Sampah Jadi Fokus Utama

waktu baca 2 menit
Pj Wali Kota Lhokseumawe, Imran melihat proses pengelolaan sampah di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, Selasa, 30 Agustus 2022. (Foto: Humas Lhokseumawe)

Theacehpost.com | JEMBRANA – Usai melakukan studi tiru tentang pengelolaan persampahan pada 29 Agustus 2022 di Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, keesokannya Penjabat (Pj) Wali Kota Lhokseumawe, Imran bertolak ke Kabupaten Jembrana, Bali.

Di Bali, Pj Wali Kota Lhokseumawe bersama rombongan turut melakukan hal serupa seperti di Bayuwangi.

Dalam kesempatan tersebut, Imran mengatakan bahwa permasalahan sampah menjadi fokus utamanya dalam menjalankan roda pemerintahan di  Kota Lhokseumawe.

“Kami sangat mengapresiasi capaian pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Pemkab Jembrana saat ini. Untuk itu kami ingin belajar bagaimana gambaran dan konsep pengolahan sampah yang dilakukan guna mengurangi volume sampah yang ada di Kota Lhokseumawe,” kata Imran, Selasa, 30 Agustus 2022.

Menurutnya sampah-sampah domestik yang sebenarnya dihasilkan saat ini di wilayah Lhokseumawe seharusnya bisa dikelola dengan baik, bahkan menjadi sumber penghasilan.

banner 72x960

“Kalau kita mau bergerak, semua sampah rumah tangga itu bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos, pakan ternak, bahan kerajinan. Untuk itu diperlukan terobosan besar,” katanya.

Sementara itu, Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mengatakan bahwa sampah  selalu menjadi ancaman. Untuk itu diperlukan banyak pihak untuk menanganinya.

“Pemkab Jembrana dibantu oleh berbagai lembaga swadaya masyarakat untuk pengurangan volume sampah yang ada. Karena memang dibutuhkan motivasi dan dukungan keuangan yang tinggi untuk menyelesaikan permasalahan sampah ini. Kami selalu komit dari awal hingga saat ini,” ucapnya.

Salah satu hal unik dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Jembrana yaitu dengan penetapan pararem (aturan adat) yang mengatur hak dan kewajiban dalam upaya menjaga kelestarian dan lingkungan oleh desa adat.

“Sanksi adat terkait pelanggaran seperti buang sampah sembarang itu tinggi. Sehingga saat ini kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan mulai terlihat,” ungkapnya. []

Baca juga: Belajar Kelola Sampah, Pj Wali Kota Lhokseumawe Studi Tiru ke Banyuwangi

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *