SKK Migas dan KKKS Aceh Sosialisasi Industri Hulu Migas kepada Jurnalis

waktu baca 3 menit
Foto bersama pewarkilan SKK Migas, KKKS Aceh, Ketua PWI Aceh, pemateri dan sejumlah pejabat lainnya dalam acara Sosialisasi Kegiatan Hulu Migas dan Lomba Karya Tulis Jurnalistik (LKTJ) 2021, Minggu 17 Oktober 2021 di Hermes Palace Hotel. (Foto: Dok. BPMA)

Theacehpost.com | BANDA ACEH – SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Aceh menggelar Sosialisasi Kegiatan Hulu Migas dan Lomba Karya Tulis Jurnalistik (LKTJ) 2021, Minggu, 17 Oktober 2021.

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya SKK Migas dan KKKS untuk terus memberikan informasi terbaru tentang perkembangan industri hulu migas khususnya di Aceh kepada jurnalis.

Kegiatan ini juga merupakan upaya SKK Migas – KKKS untuk terus menjalin silaturahmi dengan jurnalis dan pemangku kepentingan di Aceh meskipun di tengah pandemi Covid-19.

Kegiatan ini juga menghadirkan pemateri, yaitu Mantan Wakil Menteri ESDM Prof DR -Ing Ir Rudi Rubiandini RS dan Teuku Kemal Fasya, Antropolog Universitas Malikussaleh Unimal).

Acara dibuka oleh Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus dan dihadiri oleh Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Teuku Muhammad Faisal, Ketua PWI Aceh Tarmilin Usman, Field Manager PHE NSO Dirasani Thaib, Perwakilan PHR Zona 1, Premier Oil Andaman BV, Mubadala Petroleum (Andaman 1) Ltd.

banner 72x960

Ketua PWI Aceh, Tarmilin Usman berterima kasih dan mengapresiasi SKK Migas bersama KKKS Wilayah Aceh atas inisiasi dan terlaksananya “Sosialisasi Kegiatan Hulu Migas dan Lomba Karya Tulis Jurnalistik (LKTJ) 2021” sebagai bentuk perhatian serta kepedulian industri hulu migas kepada insan jurnalis di Aceh.

Dalam sambutannya, Kepala BPMA, Teuku Muhammad Faisal mengungkapkan dalam situasi pembatasan aktivitas sosial seperti sekarang, jurnalis mempunyai peran yang sangat vital dalam memberikan informasi yang akurat.

“Terutama di masa pandemi Covid-19 ini, di mana informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya ikut merebak. Harapannya wartawan dapat terus meningkatkan keahlian serta wawasannya dalam berbagai sektor termasuk industri hulu migas,” kata Faisal.

Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus menyampaikan bahwa kegiatan  ini yang merupakan salah satu wujud sumbangsih SKK Migas dan KKKS Wilayah Aceh dalam mendukung dan memfasilitasi wartawan dalam memahami kegiatan hulu migas sebagai bekal karya tulis.

“SKK Migas – KKKS di Wilayah Aceh tidaklah berjalan sendiri melainkan membutuhkan bantuan dan dukungan dari wartawan dalam menyampaikan informasi yang benar kepada publik, sehingga keberadaan media dalam kegiatan hulu migas mempunyai arti penting dalam memberikan pengertian secara luas kepada masyarakat,” ujar Rikky.

Pemateri Rudi Rubiandini menjelaskan 4 topik terkait proses bisnis migas, tantangan migas nasional, industri migas di Sumbagut, dan prospek migas dunia untuk mendatang.

“Tantangan migas nasional tidak terlepas dari isu nasional bisnis hulu migas,  konsumsi energi Indonesia terhadap dunia, produksi migas terhadap konsumsi migas nasional, persepsi yang salah tentang cost recovery dan resource to reserve to production. Industri hulu migas terbukti telah menjadi faktor penting bagi pembangunan Indonesia,” kata Rudi.

Sementara itu, Teuku Kemal Fasya menyampaikan bahwa industri hulu migas lebih ramah secara ekologi dan sosial karena tidak merusak kontur geografis.

Relasi antara perusahaan hulu migas dengan masyarakat akan menjadi relasi yang saling mendukung jika  ada kesadaran dialog terus-menerus dan bertukar jiwa (imponderabilia).

“Peran pemerintah termasuk pemerintah kabupaten menjadi mitra strategis dalam mewujudkan model investasi migas yang akuntabel dan partisipatif,” kata Kemal Fasya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *