Sejumlah Pilar Utama Persiraja Hengkang, Ini Kata Dek Gam

waktu baca 2 menit
Skuat Persiraja Banda Aceh musim 2020. (Foto: Eko Deni Saputra)

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Sejumlah pilar utama Persiraja Banda Aceh memilih hengkang mencari pelabuhan baru usai terhenti di ajang Piala Menpora 2021 menjadi tanda tanya suporter dan membuat heboh publik sepak bola nasional.

Satu per satu pemain Laskar Rencong pamit. Misalnya, Assanur Rijal ‘Torres’, Miftahul Hamdi, Zamrony, Ganjar Mukti, Tri Rahmad Priadi, Eriyanto, dan terakhir sang kapten, Ferry Komul juga sudah menuliskan ucapan terima kasih kepada tim di akun media sosialnya.

Beberapa pemain lainnya juga dirumorkan akan pindah, seperti Asep Budi dan Luis Irsandi.

Presiden klub, H. Nazaruddin alias Dek Gam akhirnya angkat bicara perihal sejumlah pemainnya memilih hijrah ke tim lain

banner 72x960

Dek Gam menyebut, para pemain Persiraja memang sudah habis kontrak usai ajang Piala Menpora. Selepas itu para pemain memang dalam keadaan bebas ikatan kontrak.

Oleh karena itu, Dek Gam menilai hal tersebut lumrah jika pemain membangun komunikasi dengan klub lain.

“Persiraja tidak mengikat pemain dengan kontrak, karena belum adanya kepastian mengenai kompetisi Liga 1 2021. Saya tidak ingin setelah mengontrak pemain, tapi kompetisi batal bergulir,” kata Dek Gam dilansir dari laman resmi klub, Kamis, 22 April 2021.

Sebenarnya, kata Dekgam, dengan tidak mengontrak pemain bukan berarti klub tidak menginginkan pemain bertahan.

Tapi kondisi yang tidak menentu ini membuat klub harus benar-benar tepat dalam mengambil keputusan.

“Jika jadwal sudah keluar dan izinnya sudah pasti, maka besoknya terus kita bisa kontrak para pemain,” katanya.

Ia menjelaskan Persiraja Banda Aceh sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan kontrak, karena pernah memiliki pengalaman buruk beberapa bulan lalu.

“Liga sempat terhenti pada Maret 2020 dan akan dilanjutkan pada Septermber tahun lalu. Namun beberapa hari jelang kick off dan para pemain sudah menetap di Yogyakarta sebagai markas baru, liga gagal lagi karena tidak ada izin,” ungkapnya.

Dek Gam mengatakan, saat itu klub rugi besar, karena sudah membawa pulang para pemain asing dari negaranya, seperti Vanderlei Fransisco (Brazil), Bruno Dybal (Brazil), Adam Mitter (Inggris), dan Samir Ayass (Lebanon).

“Saat itu tiket pulang dan pergi pemain dari Brazil ke sini saja sudah beberapa, sudah kita panggil, lalu harus kita pulangkan lagi, karena liga batal lanjut,” kata politisi tersebut.

Saat ini, kata Dek Gam, Persiraja masih menunggu kepastian jadwal kompetisi dari PSSI atau PT. Liga Indonesia Baru (operator kompetisi).

“Jika sudah ada kepastian maka klub akan bergerak cepat mencari pemain dan menyusun tim untuk kompetisi Liga 1,” pungkasnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *