Permahi: Serangan Fajar Saat Pemilu Merusak Demokrasi

waktu baca 1 menit
Aktivis Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) Muhammad Rifqi Maulana.

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Aktivis Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) Muhammad Rifqi Maulana mengatakan Pemilu adalah salah satu momen paling krusial dalam kehidupan berdemokrasi.

“Saat warga negara memilih wakil rakyat dan pemimpinnya, mereka mengejar cita-cita dan harapan untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya, Banda Aceh, Selasa, 15 Agustus 2023.

Ia menambahkan serangan fajar dengan pemberian amplop sebelum Pemilu telah mengancam proses demokrasi. Fenomena ini bukan hanya sekadar masalah biasa, melainkan menjadi ancaman serius terhadap demokrasi.

Serangan fajar merujuk pada praktik tidak bermoral yang dilakukan oleh sekelompok individu atau kelompok politik yang tak bertanggung jawab. Mereka mencoba merusak integritas pemilu melalui pemberian amplop saat menjelang pengambilan suara Pemilu dilakukan.

“Aksi suap yang kerap disebut serangan fajar harus diberantas menolak secara tegas,” tuturnya.

banner 72x960

Ia menjelaskan suap dalam Pemilu adalah ancaman serius bagi demokrasi. Praktik ini merusak esensi pemilihan umum yang seharusnya menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyatakan pilihan dan memilih pemimpin secara adil dan jujur.

“Ketika suap merajalela dalam proses pemilu, maka demokrasi kita terancam menjadi dikuasai oleh kepentingan kelompok tertentu yang ingin memanipulasi hasil Pemilu sesuai dengan keinginan mereka,” tandasnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *