Permahi Aceh Desak Pemerintah Atasi Kenaikan Harga Beras

waktu baca 2 menit
Ketua Permahi Cabang Aceh Rifqi Maulana

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) Cabang Aceh menekankan pentingnya respons cepat dari Pemerintah Daerah dalam menghadapi lonjakan harga beras.

“Naiknya harga beras ini dikeluhkan pedagang hingga pembeli,” ujar Ketua Permahi Cabang Aceh Rifqi Maulana, Banda Aceh, Senin, 11 September 2023.

Adapun rata-rata kenaikan harga beras berkisar Rp10.000 hingga Rp20.000 lebih untuk beras kemasan 25 kilogram.

Kenaikan tersebut dikarenakan berkurangnya pasokan beras kepasar diakibatkan kemarau berkepanjangan.  Kebutuhan pokok beras yang isinya 15 kilogram pada Februari 2023 harganya Rp172 ribu, Juni Rp182 ribu, naik lagi pada Agustus menjadi Rp192 ribu, dan September berasa Rp205 ribu.

“Ini menunjukkan harga mencapai 20 persen. Kalau beras sudah naik 20 maka akan naik barang kebutuhan pokok lainnya,” tegasnya.

banner 72x960

Ia meminta agar Dinas Koperasi dan Perdagangan (Diskoperdag) dan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Aceh segera mengambil langkah-langkah konkret menangani masalah ini.

Menurutnya, situasi ini memerlukan tanggapan serius terutama mengingat kenaikan harga beras dipicu oleh musim kemarau yang durasinya belum pasti.

Situasi saat ini menuntut bidang ketahanan pangan untuk segera bertindak. Stok beras dalam ketahanan pangan harus dimanfaatkan untuk menstabilkan harga dan mengatasi potensi kelangkaan.

“Penggunaan stok dalam ketahanan pangan dapat membantu menekan lonjakan harga dan mengantisipasi kelangkaan,” terangnya.

Perbaikan sistem irigasi juga menjadi penting dalam kondisi saat ini. Irigasi memiliki peran kunci sebagai sumber air selama musim kemarau.

“Kerusakan dalam sistem irigasi saat ini akan berdampak negatif pada produksi dan hasil panen padi, yang pada gilirannya meningkatkan harga beras,” lanjutnya.

Ia mendesak Dinas Pertanian untuk melakukan perbaikan pada sistem irigasi yang efisien untuk membantu menjaga hasil panen saat musim kemarau tiba.

“Pentingnya perhatian pada perbaikan irigasi telah diingatkan sejak dulu, namun respons dari dinas terkait belum memadai hingga saat ini,” terangnya.

Untuk meredam kenaikan harga beras, Permahi meminta Dinas Perdagangan untuk mengimplementasikan operasi pasar.

“Saya mengharapkan dan akan mendorong Dinas Perdagangan untuk melaksanakan operasi pasar,” pintanya,

Operasi pasar ini diharapkan dapat membantu warga ekonomi menengah ke bawah, guna mendapat bahan pangan dengan murah dan terjangkau. Selain itu operasi pasar ini untuk menekan inflasi. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *