Penipuan Lowongan Kerja PLTU, Ratusan Orang Rugi Hingga Rp20 Juta

waktu baca 2 menit
Surat perjanjian kontrak kerja yang ditawarkan PT Tanxia Pinxiang, perusahaan yang diduga melakukan penipuan terhadap ratusan orang di Nagan Raya. [Dok. warga]

Theacehpost.com | NAGAN RAYA – Ratusan warga dari berbagai kecamatan di Nagan Raya mengaku telah ditipu oleh sejumlah orang yang mengaku dari perusahaan PT Tanxia Pinxiang asal China.

Keempat pelaku masing-masing berinisial WL yang mengaku sebagai Manager PT Tanxia Pinxiang. Ia merupakan warga Gampong Paya Undan, Kecamatan Seunagan.

Selanjutnya juga ada pelaku Mj, sebagai kepala staf perusahaan yang merupakan warga Gampong Krung Ceukoe, Seunagan. Kemudian Ly, yang mengaku asisten manajer di perushaan itu, warga asal Gampong Kuta Padang, Suka Makmue.

Pelaku lainnya DF, dokumentasi PT Tanxia Pinxiang dan DS, Staf PT Tanxia Pinxiang. Keduanya warga Gampong Paya Undan, Kecamatan Seunagan.

Seorang korban bernama Ade Swarna Putra, menuturkan, para pelaku mengiming-imingi pekerjaan kepadanya di PLTU 3-4 Nagan Raya di Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir sejak April 2021 lalu.

banner 72x960

“Pelaku menawarkan pekerjaan kepada kami dan meminta uang Rp5 juta sampai Rp20 juta per orang, tergantung posisi pekerjaannya,” kata Ade, Sabtu 4 Desember 2021.

Sejak bulan itu juga, ratusan korban sudah mengikuti proses wawancara dalam delapan tahap yang digelar di Hotel Meuligo, Meulaboh, Aceh Barat. Satu bulan kemudian, mereka menandtangani kontrak kerja dengan gaji Rp5 juta per bulan.

Lanjutnya, korban yang masuk dalam gelombang pertama sebanyak 10 orang sempat diberikan gaji 50 persen untuk satu bulan, yakni Rp2,5 juta.

“Awalnya kami tidak merasa curiga dengan penipuan, karena banyak keluarga pelaku yang sudah masuk, pertama yang menjadi calon korban keluarga pelaku sendiri,” kata Ade.

“Korban diperkirakan ada 300 orang, yang sudah terdata 289 orang, mereka memberikan uang rata-rata Rp10-15 jt per orang,” tambahnya lagi.

Aksi penipuan itu terungkap ketika digelar pembekalan di Hotel Meuligo, Sabtu 27 November 2021. Kegiatan yang dijadwalkan Sabtu-Minggu tersebut tak kunjung terlaksana.

Di hari pertama, korban dan pelaku sama-sama berada di Hotel. Pembekalan tertunda, karena menunggu pemateri datang. Namun hingga sore, acara itu tak juga terlaksana. Mereka pun pulang ke rumah masing-masing.

Esoknya, Minggu, para korban kembali ke hotel tersebut. Tapi, mereka malah ditegur petugas hotel, karena ternyata pembayaran sewa tempat untuk kegiatan Sabtu kemarin belum tuntas.

“Dan sampai magrib, para pelaku tidak pernah kembali ke hotel itu,” kata dia.

Ade mengatakan pihaknya telah melaporkan hal ini ke Polres Nagan Raya. Hingga kini kasus tersebut masih dalam penyelidikan polisi. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *