Pemuda Aceh Korban Penganiayaan di Jakarta Dipulangkan, Alami Patah Tulang dan Sempat Tidur di Pinggir Jalan

waktu baca 3 menit
Masykur (tengah) bersama warga Aceh di Jakarta sebelum dipulangkan ke kampung halamanya di Aceh Utara. (Foto: Istimewa)

Theacehpost.com | JAKARTA – Masykur (25) warga Desa Ceubrek, Kecamatan Meurah Mulia, Kabupaten Aceh Utara, sejak lima bulan lalu merantau ke Tanah Abang, Jakarta Pusat, untuk mengadu nasib.

Namun, ia tak seberuntung warga Aceh lainnya, di ibu kota ia bekerja serabutan untuk memperoleh sebungkus nasi.

Malangnya, Masykur mengalami musibah. Berawal dari keributan dengan warga Palembang yang menagih utang kepadanya sebesar Rp 20 ribu.

Akibat dari keributan itu, Masykur didorong dan terjatuh sehingga mengalami patah tulang pinggang dan lengan sebelah kanan.

Tak hanya itu, Masykur juga ikut dipukuli hingga babak belur dalam keadaan tidak berdaya.

banner 72x960

Kondisi Masykur setelah alami kejadian itu sangat memprihatinkan.

Ia sudah tiga malam ini tidur di pinggir jalan depan Hotel Mustika, Tanah Abang.

Keadaan yang dialami Masykur diketahui oleh Tgk. Zulfikar, warga Aceh yang berdomisili di Tanah Abang yang kemudian menghubungi
Bahrizal.

Bahrizal adalah warga Aceh di Jakarta yang kerap membantu masyarakat Aceh yang ditimpa musibah di perantauan.

Selanjutnya, Bahrizal berkomunikasi dengan Irwan, pengurus Persatuan Aceh Serantau (PAS), untuk meminta bantuan pemulangan Masykur ke Aceh.

Irwan mengarahkan Bahrizal untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polsek setempat.

“Perkara Masykur telah kami laporkan ke Polsek Jakarta Barat dan sudah divisum di Rumah Sakit Bakti Mulia, Slipi,” ungkap Bahrizal Selasa, 25 Mei 2021.

Karena belum mendapatkan solusi yang konkrit untuk pemulangan Masykur ke Aceh, Bahrizal kemudian berkomunikasi dengan Muhammad Daud, staf ahli H. Sudirman (Haji Uma), anggota DPD RI asal Aceh.

Setelah mendengar cerita Bahrizal, Daud langsung meminta Bahrizal untuk terlebih dahulu memindahkan Masykur ke tempat yang lebih layak di hotel sekitar, sementara masalah biaya hotel termasuk pemulangan ke Aceh dapat dicari solusi bersama.

Selain itu Bahrizal juga terus membangun komunikasi dengan warga Aceh lainnya yang bermukim di Kebun jeruk, Palmerah, Priuk, Mangga Besar, Tanah Abang dan Jakarta Selatan hingga terkumpul dana sebesar Rp 2.350.000.

Dana tersebut diperuntukkan untuk biaya tiket pesawat Jakarta-Medan dan test rapid antigen, serta biaya hotel sebelum dipulangkan.

Sementara biaya pemulangan dari Medan ke Aceh Utara sepenuhnya ditanggung oleh Haji Uma.

Bahrizal menyampaikan terima kasih kepada Haji Uma, Tgk. Zulfikar, Tgk. Muntasir, Tgk. Mul, Tgk. Azmi, dan semua pihak yang telah merawat dan membantu pemulangan Masykur ke Aceh.

“Kita berharap, ke depan setiap ada warga Aceh yang mengalami musibah secara bersama-sama membantu dan tidak membiarkan orang yang mengalami musibah terabaikan seperti yang dialami Masykur hari ini,” pintanya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, Masykur telah tiba di Bandara Kualanamu Medan pada pukul 07.30 WIB pada Selasa, 25 Mei 2021, dan telah difasilitasi penjemputan oleh Haji Uma untuk dipulangkan ke kampung halaman di Aceh Utara. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *