Pembangunan Asrama Dayah Al-Ikhwan Diduga Ada Unsur Politik

waktu baca 2 menit
Koordinator LSM Lembaga Independen Bersih Aceh Selatan (LIBAS), Mayfendri. (Foto: Istimewa)

Theacehpost.com | TAPAKTUAN – Koordinator LSM Lembaga Independen Bersih Aceh Selatan (LIBAS), Mayfendri, mengatakan proyek pembangunan Asrama Dayah Al-Ikhwan di Gampong Panton Rubek, Kecamatan Labuhanhaji Barat, Aceh Selatan, terdapat unsur politik.

Bahkan dia menduga, pembangunan asrama dayah dari dana Otsus tahun 2020 itu terdapat unsur perjanjian politik terkait pemenangan pasangan Azwir dan Tgk Amran (Azam).

“Proyek dari sumber dana Otsus tahun 2020 sebesar Rp 712 juta lebih itu patut kita duga tidak tepat sasaran, karena dibangun di dayah tidak aktif sejak tahun 2017,” kata Mayfendri kepada wartawan di Tapaktuan, Sabtu, 27 Maret 2021.

Mayfendri menyebutkan, pembangunan asrama Dayah Al-Ikhwan terkesan dipaksakan.

“Sebagaimana diketahui aktifnya sebuah dayah ada santri, ada guru dan fasilitas. Herannya, mengapa Dinas Pendidikan Dayah setelah memverifikasi tetap melanjutkan pembangunan asrama dayah tersebut,” ungkapnya.

banner 72x960

Padahal, lanjutnya, pihak Dinas Pendidikan Dayah sudah mengetahui tidak ada proses belajar mengajar di Dayah Al-Ikhwan.

“Konon lagi, sebelumnya, perangkat gampong dan masyarakat setempat sudah jelas-jelas menolak pembangunan asrama tersebut,” ucapnya.

Baca juga: Bangunan Asrama Dayah di Labuhanhaji Barat Tak Berfungsi

Menurutnya, pembangunan asrama untuk santri memang dipandang sangat penting, sebab menjadi kebutuhan peningkatan maupun penunjang lembaga pendidikan agama.

Namun, kata Mayfendri, pengalokasian anggaran atau dana pembangunan asrama yang dilaksanakan haruslah sesuai prosedur sehingga bisa efektif, efesien, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

“Masih banyak dayah-dayah lainnya di Aceh Selatan yang layak ditunjang maupun ditingkatkan pembangunannya,” pungkasnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *