Luhut: Siapapun Presiden RI yang Baru, Tidak Usah Bicara Perubahan

waktu baca 2 menit
Luhut Binsar P. (Foto: net).

Theacehpost.com | JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut, Indonesia telah menemukan pola yang tepat untuk masuk ke dalam kelompok negara berpenghasilan tinggi atau high income country. Oleh karena itu dia berharap siapapun presiden RI yang baru nantinya tidak melakukan perubahan.

Selaras dengan itu, ia merasa Indonesia telah berada di jalur yang tepat. Menurutnya, pola tersebut berkaitan dengan optimalisasi modal yang dimiliki Indonesia, mulai dari bonus demografi, kekayaan alam, digitalisasi hingga hilirisasi industri.

“Sekarang kita sudah ketemu pattern (pola) untuk menjadi negara high income country, itu saya kira bisa kita lakukan, karena juga dari segi demografi bonus, kekayaan alam, downstream industry, digitalisasi, kemudian dana desa, itu ingredients daripada untuk membuat Indonesia hebat,” kata Luhut di sela Jakarta Geopolitical Forum ke-7, dikutip dari Detik.com, Rabu 14 Juni 2023.

Oleh karena itu, Luhut berharap siapapun presiden berikutnya kelak akan meneruskan ‘resep’ tersebut sehingga cita-cita Indonesia keluar dari middle income trap dan menjadi negara maju bisa tercapai. Tentunya, langkah tersebut membutuhkan fokus dan ketekunan.

“Saya berharap siapapun presiden ke depan harus melakukan ini, tidak usah bicara perubahan lah, bagaimana menyempurnakan, mempercepat proses ini, supaya generasi kalian juga bisa nanti melihat itu, karena kalau tidak kita fokus pada pekerjaan ini, belok-belok, nanti tidak jalan,” katanya.

banner 72x960

Sebagai tambahan informasi, saat ini Indonesia masuk ke dalam golongan negara upper-middle income alias negara berpenghasilan menengah keatas berdasarkan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) alias Gross National Income (GNI) per kapita.

World Bank sendiri membuat 4 klasifikasi negara. Pertama, low income kurang dari US$ 1.035, lower-middle income US$ 1.036-US$ 4,045, upper middle income US$ 4.046-US$ 12.535, dan high income lebih dari US$ 12.535.[]

Sumber: detik.com

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *