Harga Minyak Goreng di Blangpidie Masih Mahal

waktu baca 3 menit
Kemasan minyak goreng di Pasar Tradisional Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya. (Foto: Robbi Sugara/Theacehpost.com)

Theacehpost.com | BLANGPIDIE – Kementerian Perdagangan menetapkan ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan curah yaitu Rp 11.500/liter, sederhana Rp 13.500/liter dan Rp 14.000/liter untuk kemasan premium.

Namun, minyak goreng di sejumlah swalayan dan pasar tradisional di Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) belum menggunakan ketentuan baru tersebut.

Theacehpost.com menelusuri beberapa swalayan dan pasar tradisional di Blangpidie perihal harga minyak goreng hari ini, Senin, 7 Februari 2022.

Tempat pertama yang dikunjungi adalah Pasar Tradisional Blangpidie. Ternyata, harga minyak goreng masih di atas HET, baik yang kemasan curah maupun yang premium.

Muhammad Iqbal (21), salah seorang penjaga toko di Pasar Tradisional Blangpidie mengatakan bahwa harga minyak goreng kemasan premium seperti merek Bimoli dan Sanco dijual Rp 21 ribu/liter.

banner 72x960

“Bimoli dan Sanco per liternya Rp 21 ribu, kita beli ke supplier-nya (pemasok) masih dengan harga tinggi,” ujar Iqbal kepada Theacehpost.com.   

Hal senada juga dikatakan Wahyuni (40), pemiliko toko sembako lainnya. Kata dia, harga minyak goreng dari pemasok masih mahal

“Kita beli minyak goreng ke supplier di Medan masih mahal. Sehingga harga minyak goreng kemasan curah yang kita jual per bambunya Rp 36 ribu,” ungkapnya.

Menurut Wahyuni, kebijakan pemerintah terkait penetapan HET minyak goreng tidak sejalan yang terjadi di pasaran.

“Katanya pemerintah menurunkan harga minyak goreng, tapi nyatanya kita beli ke supplier masih mahal. Kondisi ini tentu tidak nyaman, karena masyarakat beranggapan kami yang mempermainkan harga,” keluhnya.

Situasi tersebut ternyata tidak jauh berbeda dengan harga minyak goreng pada dua swalayan besar di Blangpidie.

Baca juga: Kebijakan Satu Harga Minyak Goreng Dianggap Masih Gagal Total

Kemasan minyak goreng di swalayan kawasan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya. (Foto: Robbi Sugara/Theacehpost.com)

Theacehpost.com menemui Faisal (47), manajer Swalayan Sejahtera yang terletak di Jalan Iskandar Muda, Blangpidie.

“Kita belum mendapatkan harga subsidi dari penyalur (supplier) minyak goreng. Makanya kita masih pakai harga lama, sesuai dengan modal kita,” ucapnya.

Berdasarkan informasi yang berkembang, kata Faisal, ada kemungkinan terjadipenarikan stok hari ini.

“Menurut info akan ada penarikan stok hari ini. Nanti kita akan lihat kebijakan baru dari supplier seperti apa,” sebutnya.

Lain halnya dengan Swalayan Mentari yang terletak di Jalan Selamat Kota Blangpidie. Manajer swalayan tersebut, Vendra (35) mengaku sejak dua bulan lalu sudah tak mendapat pasokan minyak goreng kemasan premium.

“Stok minyak goreng kemasan premium seperti Bimoli dan Sunco sudah hampir dua bulan enggak masuk. Saat ini yang tersedia hanya merek INL, kemasan 1,8 liter harganya Rp 28 ribu,” ujar Vendra.

“Jadi untuk penyusaian harga minyak goreng yang ditetapkan pemerintah ini, kita tunggu kepastian harganya dari supplier, sehingga nanti akan kita sesuaikan,” pungkasnya. []

Baca juga: Mendag: Empat Hari ke Depan, Harga Minyak Goreng Eceran Rp 11.500 per Liter

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *