BAS Merambah Ibu Kota, Ini Harapan Aminullah

waktu baca 2 menit
Ilustrasi: Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman (hitam) menaiki bantuan becak motor yang bersumber dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Aceh Syariah. (Foto: Humas Bna)

Theacehpost.com | JAKARTA – Wali Kota Aminullah Usman berharap Bank Aceh Syariah (BAS) mampu menyuguhkan pelayanan prima dan mampu memberikan kemudahan bagi masyarakat Aceh yang berdomisili di ibu kota.

Selaku wali kota dan pemegang saham, Aminullah Usman meminta BAS dapat bersaing dengan perbankan yang lebih dulu beroperasi di ibu kota, agar menjadi pilihan hati para nasabah.

“Tentunya BAS harus mampu meningkatkan diri, mengembangkan diri dari sisi teknologi mengingat Jakarta menjadi pusat bisnis, dan banyak bank-bank lain telah duluan hadir di sini,” harap Ketum MES Aceh ini, Selasa, 1 Februari 2022.

Ia menambahkan, kala BAS sudah mampu menghadirkan pelayanan prima, tentunya kepercayaan tidak hanya datang dari masyarakat Aceh yang berdomisili di Jakarta saja, tapi juga nasabah dari daerah lain yang menetap di ibu kota.

“Apalagi BAS salah satu pioner transformasi perbankan ke sistem syariah, sistem keuangan yang sedang digandrungi,” ujar sosok yang pernah memimpin Bank Aceh selama dua periode itu.

banner 72x960

Baca juga: Tapak Tilas Bank Aceh Syariah di Ibu Kota: “The Wonder of Nanggroe”

Ia juga menyampaikan, layanan transaksi berbasi digital menjadi andalan perbankan saat ini dalam melayani nasabah, apalagi Jakarta yang warganya sangat melek teknologi.

“Jika kita mampu menguasai teknologi informasi, banyak menghadirkan inovasi-inovasi berbasis digital, saya yakin BAS akan mampu bersaing di Jakarta dan sukses jika semua pihak bekerja keras,” katanya.

Aminullah menceritakan, saat dirinya memimpin Bank Aceh dari tahun 2000 ke 2010, bank yang kala itu masih bernama BPD mampu bangkit dari keterpurukan.

Dari total aset awal Rp 650 miliar, kata dia, menjadi Rp 13 triliun di akhir masa jabatannya dan dinyatakan sebagai bank sehat.

Saat itu, lanjut Aminullahm, ada tiga tantangan besar yang dihadapi, yakni krisis moneter, konflik bersenjata antara RI dan GAM dan tsunami tahun 2004.

“Jika dulu saja dengan banyak tantangan besar kita bisa melewatinya, saya yakin BAS di era 4.0 ini akan bisa lebih berjaya,” pungkasnya. []

Baca juga: Buka Cabang di Jakarta, Bank Aceh Targetkan Himpun Dana Pihak Ketiga Rp 3 T pada 2022

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *