Banda Aceh Mulai Vaksinasi Covid-19, Amin-Zainal Tak Disuntik

waktu baca 2 menit
Banda Aceh memulai program vaksinasi Covid-19 di RSUD Meuraxa. (Foto: Cut Putroe Ujong)

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Program vaksinasi Covid-19 di Kota Banda Aceh mulai dilaksanakan di RSUD Meuraxa, Kota Banda Aceh, Jumat, 15 Januari 2021. Ada 16 orang perwakilan instansi pemerintahan yang disuntik vaksin hari ini.

Penerima vaksin Covid-19 pertama di Banda Aceh adalah Kepala Puskesmas Kuta Alam, dr Laura Machnum.

Rencana awal, vaksin perdana akan diberikan kepada Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman. Namun, Aminullah tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan dari Kementerian Kesehatan Nomor 02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Covid-19.

Sementara Wakil Wali Kota, Zainal Arifin dinyatakan telah sembuh setelah sebelumnya positif Covid-19.

Aminullah Usman dalam sambutannya berharap program vaksinasi ini dapat membantu percepatan pemulihan ekonomi khususnya di kota yang kita banggakan ini.

banner 72x960

“Pemerintah Kota Banda Aceh telah menerima sebanyak 12.760 dosis vaksin merk Sinovac. Adapun sasaran vaksinasi Covid-19 ini di Kota Banda Aceh ialah kelompok prioritas, seperti tenaga kesehatan, TNI dan Polri dan masyarakat rentan sosial dan ekonomi. Total sasaran umur dari 18-59 tahun,” ujar Aminullah.

Dalam menuntaskan program vaksinasi tahap pertama ini, pihaknya mengerahkan vaksinator dari dinas kesehatan sebanyak 22 orang, RS Kesdam 10 orang, RSUD Meuraxa 10 orang, RS Bhayangkara 10 orang dan 5 orang dari Poliklinik Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Aceh. 

“Untuk lokasi vaksinasi yang akan digunakan terdapat di 11 Puskemas, RS Kesdam, RS Bhayangkara, dan Poliklinik Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Aceh,” tuturnya.

Ia juga menjelaskan vaksin produksi Sinovac, dan otoritas yang berwenang menjaga kesehatan dan keselamatan seperti BPOM dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menyatakan bahwa vaksin Sinovac yang akan disuntikkan kepada seluruh masyarakat adalah aman dan halal.

Oleh sebab itu, ia meminta masyarakat tidak perlu khawatir dan mengimbau agar berhati-hati dalam menerima informasi atau berita yang tidak benar (hoax) mengenai vaksin Covid-19 produksi Sinovac tersebut.

Penulis: Cut Putroe Ujong

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *