Abu Mudi Lantik Pengurus Majelis Pengajian Tastafi Pusat

waktu baca 2 menit
Pendiri sekaligus Pembina Majelis Pengajian dan Zikir Tasawuf, Tauhid Dan Fikih (Tastafi) Tgk Syekh H Hasanoel Bashry HG atau akrab disapa Abu Mudi melantik Pengurus Majelis Pengajian Tastafi Pusat periode 2023-2028 di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat malam, 24 November 2023.

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Pendiri sekaligus Pembina Majelis Pengajian dan Zikir Tasawuf, Tauhid Dan Fikih (Tastafi) Tgk Syekh H Hasanoel Bashry HG atau akrab disapa Abu Mudi melantik Pengurus Majelis Pengajian Tastafi Pusat periode 2023-2028 di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat malam, 24 November 2023.

Pengurus Majelis Pengajian Tastafi Pusat periode 2023-2028 berfoto bersama Abu Mudi di Masjid Raya Baiturrahman usai pelantikan, Banda Aceh, Jumat malam, 24 November 2023.

Susunan pengurus itu sendiri dibacakan oleh Prof Dr Tgk Syamsul Rijal MAg.

Dalam kepengurusan periode tersebut, Tgk H Muhammad Amin Daud (Ayah Cot Trueng) kembali dipercayakan sebagai Ketua, Dr Tgk H Muntasir A Khadir MA (Ayah Mun) sebagai Sekretaris Umum, dan Tgk H Sayed Mahyeddin TMS sebagai Bendahara Umum.

Abu Mudi menyerahkan SK Pengurus Majelis Pengajian Tastafi Pusat kepada Tgk H Muhammad Amin Daud (Ayah Cot Trueng) yang kembali dipercayakan sebagai Ketua, Banda Aceh, Jumat malam, 25 November 2023.

Dalam kepengurusan periode tersebut, Tgk H Muhammad Amin Daud (Ayah Cot Trueng) kembali dipercayakan sebagai Ketua, Dr Tgk H Muntasir A Khadir MA (Ayah Mun) sebagai Sekretaris Umum, dan Tgk H Sayed Mahyeddin TMS sebagai Bendahara Umum.

Ayah Cot Trueng lahir di Gampong Cot Trueng pada tanggal 27 September 1958. Ayah Cot Trueng memimpin Dayah Raudhatul Ma’arif di Gampong Cot Trueng, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara. Sementara Ayah Mun memimpin Daya Jami’ah Al-Aziziyah Batee Iliek, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen. Terakhir, Tgk Sayed Mahyeddin TMS merupakan Direktur Marhalah Tsani MUDI.

banner 72x960

Usai pelantikan, para pengurus berfoto bersama Abu Mudi.

Selain melantik pengurus, Abu Mudi juga mengisi kajian. Awalnya dijadwalkan membahas kitab Sirussalikin. Namun kajian kali ini berbeda dibandingkan dengan biasanya. Abu Mudi meminta kesepakatan kepada para jamaah agar pengajian dilaksanakan langsung dengan metode tanya jawab.

Dalam sesi kajiannya, Abu Mudi menyampaikan terima kasih banyak kepada Pengurus Tastafi sebelumnya yang telah bekerja semaksimal mungkin, serta selamat kepada pengurus baru. Diharapkan ke depan, dengan kesungguhan dan ketabahan dapat bekerja lebih giat.

Beberapa pertanyaan yang diajukan kepada Abu Mudi seputaran pemboikotan produk Israel, penggalangan untuk Palestina, orang berbuat dosa, tata cara salat seorang musafir dalam kapal pesiar, berbakti kepada orang tua, dan lainnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *