Ungkap Kasus Sabu 353 Kg, Kapolda Aceh Prihatin

waktu baca 2 menit
Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada. (Foto: Humas Polda Aceh).

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada mengaku prihatin atas peredaran narkoba di tanah rencong yang tak kunjung mereda.

Pernyataan itu dikatakan Kapolda saat menggelar konferensi pers terkait pengungkapan kasus penyelundupan sabu jaringan internasional seberat 353 kilogram (kg) di Aula Mapolda Aceh, Kamis, 11 Februari 2021.

“Di satu sisi ini merupakan suatu keberhasilan Polri dalam memberantas narkotika, namun di sisi lain saya prihatin melihat sabu seberat itu masih ada di Aceh, ini sangat berpotensi untuk menghancurkan generasi emas Aceh,” ujar Wahyu.

Melihat kasus ini, Kapolda berharap kepada insan pers untuk ikut membantu kepolisian mengedukasi masyarakat agar menjauhi narkotika.

“Awak media harus ikut membantu kepolisian dan kita semua harus bersatu untuk memberantas narkotika. Kalau tidak, mereka akan memanfatkan setiap celah untuk mensuplai narkotika ke Aceh,” ujarnya.

banner 72x960

“Kita harus menyamakan visi untuk membebaskan Aceh dari peredaran narkotika. Kita dari kepolisian juga siap menindak tegas dan terukur agar mereka tidak coba-coba memasok narkotika ke Aceh,” tegasnya.

Wahyu menyampaikan, atas penemuan 353 kilogram sabu ini maka menyelamatkan generasi bangsa sebanyak 1.760.000 jiwa.

Polda Aceh menggelar konferensi pengungkapan kasus narkoba jaringan internasional sebanyak 353 kilogram sabu. (Foto: Humas Polda Aceh).

Tim gabungan melakukan pengintaian hampir satu bulan dan pada 27 Januari 2021, penangkapan sabu berhasil dilakukan di kawasan Pandrah, Jeunib, Kabupaten Bireuen. Polisi menangkap 11 tersangka.

Informasi perkara ini telah didapati sejak pertengahan Desember 2020. Setelah itu langsung membentuk tim dan melibatkan pihak Bea Cukai karena modus tersangka menggunakan jalur laut dari Malaysia.

Sementara itu, Dirtipid Narkoba Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol Krisno Halomoan Siregar, yang turut hadir pada acara itu mengungkapkan negara penghasil narkoba terbesar saat ini adalah Meksiko, Myanmar dan Afganistan.

“Nantinya kami juga akan bekerja sama dengan kawan luar negeri dan agensi penegak hukum internasional. Kita harus bekerja sama untuk memberantas narkoba ini, karena kejahatan internasional khusus narkotika saat ini juga dilakukan dengan cara terorganisir, maka kita juga harus demikian untuk memberantasnya,” pungkas jenderal bintang satu itu. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *