Terpapar Covid-19, Mantan Gubernur Aceh Syamsuddin Mahmud Tutup Usia

waktu baca 2 menit
Shalat jenazah sebagai penghormatan terakhir kepada mantan Gubernur Aceh dilakukan di pelataran parkir RSUDZA lama, Kota Banda Aceh, Sabtu, 22 Mei 2021. (Foto: Facebook Nasrullah Rcl)

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Mantan Gubernur Aceh, Prof. Dr. H. Syamsuddin Mahmud (87), tutup usia pada Sabtu, 22 Mei 2021, sekitar 10:30 WIB.

Almarhum meninggal dunia setelah beberapa hari menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Kota Banda Aceh.

“Beliau meninggal tadi di Ruang RICU (respiratory intensive care unit) RSUZA,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat RSUDZA, Rahmadi kepada awak media.

Menurut Rahmadi, Syamsuddin mulai menjalani perawatan karena kondisi kesehatannya menurun dan setelah diperiksa melalui swab PCR ternyata terpapar Covid-19

Rahmadi juga menjelaskan jika almarhum juga mengidap penyakit diabetes.

banner 72x960

“Shalat jenazah sebagai penghormatan terakhir kepada mantan Gubernur Aceh dilakukan di pelataran parkir RSUZA lama dengan menerapkan protokol kesehatan,” ujar Rahmadi.

Menurut keterangan salah seorang keluarga, almarhum akan dimakamkan di Beureunuen, Pidie dan langsung diberangkatkan ke pemakaman sejenak usai prosesi penglepasan dari RSUDZA Banda Aceh.

Prof. Dr. H. Syamsudin Mahmud, M.Si adalah Gubernur Aceh periode 1993 – 2000. Beliau diangkat sebagai Gubernur Aceh menggantikan pendahulunya Ibrahim Hasan.

Pemerintah Aceh berduka

Pemerintah Aceh menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Gubernur Aceh ke-14 itu.

“Innalillahi wainnailaihi raji’un. Atas nama pribadi, keluarga, pemerintah Aceh dan seluruh masyarakat Aceh kami menyampaikan duka mendalam,” kata Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, dalam keterangan yang disampaikan melalui Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, di Banda Aceh.

Nova berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan.

Nova mengatakan, almarhum adalah tokoh Aceh yang sangat besar jasanya dalam membangun Serambi Makkah.

“Karena itu, meninggalnya beliau menjadi suatu kehilangan besar bagi masyarakat Aceh.”

Tak lupa, Nova mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk menyampaikan doa kepada almarhum.

“Mari sama-sama kita mengirimkan doa, insyaAllah almarhum mendapatkan balasan syurga dari Allah,” kata Nova. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *