Rumah Kelor Mom’s Moringa Kian Berkembang, Didorong Daftarkan Merek Dagang Sendiri

waktu baca 3 menit
Pj Bupati Aceh TamiangMeurah Budiman bersama Ketua TP-PK Zuraidah Meurah Selasa 24 Oktober 2023 siang mengunjungi usaha Rumah Kelor Mom’s Moringa di Kampung Durian, Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang.

Theacehpost.com | ACEH TAMIANG – Pj Bupati Meurah bersama Ketua TP-PKK Zuraidah Meurah, Selasa 24 Oktober 2023 siang mengunjungi usaha Rumah Kelor Mom’s Moringa di Kampung Durian, Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang.

Kehadiran Pj Bupati bersama Ketua TP PKK Zuraidah Meurah disambut oleh pemilik usaha, Nur Fajariyah, dengan hidangan aneka penganan berbahan dasar daun kelor (moringa oleifera). Mulai dari susu kelor, teh kelor, biskuit, coklat, kapsul bubuk kelor dan sejumlah varian olahan lainnya.

Sambil menikmati sajian olahan kelor, Pj Bupati Meurah dan Zuraidah mengobrol bersama Nur Fajariyah dan sejumlah ibu-ibu yang ikut mengelola usaha rumah kelor tersebut.

Fajar yang merupakan istri dari M Ridla, Kabid Litbang pada Bappeda setempat, mengulas balik awal mula ia bersama Kelompok Usaha Ibu-ibu Kreatif (Kusibuk), melakukan serangkaian uji coba pembuatan olahan berbahan dasar kelor ini.

Ia bersama kelompoknya mereka ingin mengembangkan usaha ekonomi kecil sembari berkontribusi bagi penanganan stunting di Bumi Muda Sedia.

banner 72x960

“Alhamdulillah, setelah kurang lebih 3 tahun berjalan, akhirnya bisa berkembang seperti ini Pak Bupati,” ujarnya seraya bersyukur.

Untuk menjaga kesinambungan produksi, ia bersama kelompoknya kini membentuk Kelompok Wanita Tani (KWT) “Puan Maja”.

Oleh penyuluh pertanian setempat, KWT ini diarahkan untuk membudidayakan dan mengembangan pertanaman kelor guna pemenuhan kebutuhan bahan utama produk olahannya.

“Jadi ditargetkan anggota KWT dan warga sekitar menanam kelor di pekarangan. Pembibitannya secara sederhana, dalam skala yang kecil sudah kami siapkan. Kalau tanamannya sudah cukup umur, nanti daunnya kami yang beli,” urainya sembari menerangkan teknik perbanyakan tanaman kelor yang cukup dengan stek.

Sementara itu, M Ridlakepada Pj. Bupati dan rombongan menjelaskan, inovasi pemanfaatan daun kelor ini telah dipatenkan, hanya merek dagangnya masih belum didaftarkan.

Mendengar hal tersebut, Meurah segera menghubungi koleganya di Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh supaya membantu proses pendaftaran merek dagang dan badan usaha Rumah Kelor tersebut. Dikatakan Meurah, kedua hal ini penting dalam pengembangan usaha.

“Kita daftarkan segera merek dagang dan badan usahanya. Penting ini, agar merek dagang produk olahan kelornya tidak ditiru orang lain. Sementara badan usahanya diperlukan untuk pengembangan ke depan,” ucap Meurah lugas.

Disebutkan Pj Bupati Meurah, nyaris semua daerah memiliki UMKM unggulan, bahkan sebagiannya telah berkembang dari sebelumnya. Namun, sebagian besar masih mengabaikan pentingnya nilai merek dagang dan bentuk badan usahanya.

“Padahal, merek dagang inilah yang menjadi ciri khas keunggulan suatu produk, menjadi branding produk dan usahanya,” jelas Meurah lagi.

Lebih lanjut dikatakan Meurah, melalui Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) terkait, dirinya mendorong UMKM supaya mendaftarkan merek dagang produk dan badan usaha, baik itu usaha perorangan maupun kelompok.

“Semakin banyak merek dagang dan badan usaha yang terdaftar semakin bagus. Artinya, usaha ekonomi kerakyatan berbentuk UMKM di Aceh Tamiang ini hidup, aktif dan berkembang. Ini memudahkan untuk melakukan pembinaan dan pendampingan sesuai klaster jenis usaha. Di sisi lain juga, kita punya banyak produk yang bisa diperkenalkan, dipromosikan, dan dipasarkan sebagai produk unggulan daerah,” sambung Meurah bersemangat.

Tampak ikut dalam rombongan, Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesra Muslizar, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Catur Haryati, Kepala Dinas Kesehatan, Mustakim dan jajaran, Kabag Prokopim Azwanil Fakhri, Camat Rantau M Hans Martha Kesuma beserta unsur Forkopimcam dan jajaran, sejumlah Datok Penghulu dalam Kecamatan Rantau, Kepala Puskesmas Rantau dan Sapta Jaya, serta Kepala BPP, dan sejumlah Penyuluh Pertanian yang bertugas di wilayah kerja Rantau. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *