Puluhan Pekerja Pembangkit Listrik PT SBA Mengadu ke Rafli

waktu baca 2 menit
Tenaga kerja PT SBA mengadu ke anggota DPR RI Rafli di Rumah Aspirasi Rafli, Kota Banda Aceh, Senin, 11 Oktober 2021 (Foto : Rajabaginda/Theacehpost.com)

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Anggota Komisi VI DPR RI asal Aceh, Rafli, menerima puluhan tenaga kerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PT Solusi Bangun Andalas (SBA) di Rumah Aspirasi Rafli, Batoh, Kota Banda Aceh, Senin, 11 Oktober 2021.

Para tenaga kerja power plant (PLTU) yang berjumlah 52 orang itu mengadu nasib ke Rafli terkait status mereka sebagai karyawan diduga dihapus/disingkirkan oleh pengelola mesin pembangkit, PT BEST.

Di hadapan Rafli, mereka menjelaskan jika persoalan itu terjadi ketika perusahaan pengelola beralih ke PT BEST dan mereka diduga tidak dimasukkan dalam deretan rekrutmen.

Malahan, pihak PT BEST sudah melakukan proses rekrutmen tanpa melibatkan/sepengetahuan mereka, dan juga telah mengumumkan hasil pengumuman rekrutmennya.

Baca juga: Terancam Tak Dipakai Lagi, Karyawan Pembangkit Listrik PT SBA Mengadu ke NGO HAM

banner 72x960

Dalam pertemuan tersebut, Rafli menjelaskan jika keluhan para karyawan ini akan dipelajari terlebih dahulu.

“Saya di Komisi VI  DPR RI dan mitra saya BUMN, Kementerian Perdagangan dan Koperasi, termasuk badan investasi. Jadi untuk keluhan ini akan saya tampung dulu,” ujar Rafli.

Rafli menilai, puluhan karyawan yang masa kerjanya segera usai ini adalah para tenaga kerja profesional. Apalagi, mereka telah memberikan kontribusi bagi Aceh dan Indonesia.

“Kita akan coba pelajari dan kita coba advokasi. Mereka ini sudah bertemu dengan DPRK, DPRA, Pemerintah Aceh melalui Dinas Ketenagakerjaan dan status mereka sekarang masih menggantung,” ungkapnya.

“Saya tidak mau ada keputusan-keputusan yang mendiskriminasi hak-hak dari pada tenaga kerja. Menurut saya ini kabar duka dan akan saya komunikasikan dengan Kementerian BUMN,” kata politisi PKS itu.

Ia berharap, pimpinan/direksi PT SBA atau PT BEST bisa berupaya mencari jalan keluar terkait persoalan ini.

“Ayo kita komunikasikan, jadi tidak usah sampai ke kementerian apabila persoalan ini bisa diselesaikan di daerah,” pintanya.

Menurut Rafli, operasional pabrik PT. SBA  sudah beberapa hari ke belakang tidak beroperasi.

“Saya dengar hari ini sudah 11 hari power plant tidak beroperasi, itu merupakan kerugian dan jangan diteruskan pekerjaan-pekerjaan yang membuat kerugian negara, ini bahaya,” harapnya.

“Mari kita duduk bersama dan dicari solusinya. Kita cari penyelesaian secara arif dan bijaksana, hingga seluruh yang terlibat di dalam perusahaan itu merasa bahagia,” pungkasnya. []

Baca juga: Gangguan Operasional Pabrik Semen SBA Diduga Terkait Persoalan Pekerja di Pembangkit Listrik

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *