Nova: Pemerintah Aceh Selalu Dukung Tausiah dan Fatwa MPU

waktu baca 3 menit
Ketua MPU Aceh, Faisal Ali (kiri) dan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah (tengah) hadiri Mubes Ulama Aceh, Senin malam, 7 Maret 2022. (Foto: Humas MPU Aceh)

Theacehpost.com | ACEH BESAR – Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyampaikan akan mendukung setiap tausiah maupun fatwa yang dikeluarkan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh.

“Setiap statement, tausiah apalagi fatwa dari MPU, insyaallah pasti akan didukung oleh Pemerintah Aceh,” sebut Nova saat membuka Musyawarah Besar (Mubes) Ulama Aceh di Kantor Sekretariat MPU Aceh, Senin malam, 7 Maret 2022.

Dalam kesempatan itu Nova berharap ulama untuk mengevaluasi fatwa tentang haram bermain game online PUBG.

“Saya berharap ada evaluasi fatwa tentang PUBG misalnya. PUBG itu haram, Fatwa itu bukan tausiah. Tapi hari ini di warung-warung kopi, anak-anak kita, cucu-cucu kita masih main PUBG,” ungkapnya.

Selain itu, Nova juga memohon agar Mubes ini turut membahas strategi inovatif untuk menghentikan fenomena kawula muda bermain PUBG.

banner 72x960

“Saya mengajak para ulama bersepakat dengan wali kota dan para bupati untuk mencabut izin kafe-kafe yang menyediakan wifi yang digunakan untuk bermain PUBG,” katanya.

Terkait keterwakilan perempuan dalam unsur anggota MPU Aceh,  Gubernur berharap ke depan bisa lebih banyak keterlibatannya.

Menurutnya, keterwakilan perempuan dalam kepengurusan MPU Aceh yang baru setidaknya bisa lebih fokus dalam mengurangi kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang belakangan ini marak terjadi.

Gubernur juga menyarankan, Mubes ini tidak hanya sekadar memilih anggota MPU Aceh masa bakti 2022-2027, tapi juga menghasilkan rumusan tausiah mubes untuk mendukung secara maksimal peningkatan eksistensi peran ulama dalam pembangunan daerah, dan memperkuat pelaksanaan syariat Islam menuju Aceh yang bermartabat.

“Pimpinan dan anggota MPU yang nanti kita kukuhkan dan menjadi pengurus yang definitif agar lebih responsif menyikapi fenomena-fenomena dunia yang akhir-akhir ini dialami oleh umat muslim,” pintanya.

Sebelumnya, Ketua MPU Aceh, Tgk H Faisal Ali menjelaskan pada Mubes kali ini terdapat tiga agenda, yaitu memilih anggota MPU baik utusan kabupaten/kota maupun provinsi, merumuskan program kerja dan merumuskan beberapa tausiah kepada pemerintah.

“Di dalam Mubes ada tausiah, jadi tausiah itu hal-hal yang ter-update juga kita bahas, misalnya seperti mengeluarkan tausiah tentang penjabat gubernur yang akan diutus oleh pemerintah nanti,” kata Ketua MPU yang akrab disapa Abu Faisal.

Mubes kali ini, menurut Abu Faisal istimewa karena dibuka langsung oleh Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.

“Pembukaan Mubes Ulama Aceh kali ini cukup istimewa, karena seingat saya sudah tiga kali kita melaksanakan musyawarah besar, belum pernah ketiga kali itu dihadiri dan dibuka oleh Gubernur Aceh,” sebutnya.

Abu Faisal berharap kepada seluruh alim ulama agar dapat melaksanakan proses Mubes Ulama Aceh ini dengan aman dan tentram.

“Kami berharap musyawarah ini bisa kita laksanakan dengan damai, aman dan tentram. Bisa menghasilkan pengurus untuk lima tahun yang akan datang. Mudah-mudahan sebelum berakhir masa jabatan pak gubernur, SK MPU untuk lima tahun ke depan bisa beliau tanda tangan,” harapnya.

Turut hadir dalam pembukaan Mubes Ulama Aceh ini, Ketua Dewan Pimpinan MUI Pusat, Prof Dr KH Noor Achmad MA, perwakilan unsur Forkopimda, Sekda Aceh, Taqwallah, serta instansi terkait lainnnya. (*/mpu)

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *