Mengawal BBM Bersubsidi Tepat Sasaran Melalui Kebijakan Stikering
Theacehpost.com | ACEH TIMUR — Aktivis Lembaga Kajian Strategis dan Kebijakan Publik (LEMKASPA) Cabang Aceh Timur, Sanusi Madli mengatakan kebijakan stikering yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat serta didukung penuh oleh Pemerintah Aceh mulai dirasakan dampaknya oleh masyarakat kecil, terutama para tukang becak, angkutan umum seperti L300, jumbo, pelaku usaha kecil, dll.
“Alhamdulillah, masyarakat sangat bersyukur atas kebijakan stikering tersebut. Sebelumnya, mereka mengalami kesulitan untuk mendapatkan premium. Namun sekarang sudah lebih mudah,” ujar dalam rilisnya kepada Theacehpost.com, Selasa, 1 September 2020.
Sanusi mengatakan, BBM subsidi sangat diharapkan oleh rakyat kecil terutama para pelaku usaha jasa transportasi dan sebagainya yang menyangkut dengan penggunaan BBM.
“Apalagi situasi tak menentu saat ini, mau tidak mau pendapatan masyarakat menurun dan memaksa mereka untuk berhemat,” kata dia.
Menurutnya, kebijakan stekering dianggap strategis untuk mengawal BBM bersubsidi tepat sasaran. Sementara, penambahan kuota BBM bersubsidi untuk Aceh tidak mungkin dilakukan dalam waktu dekat karena berkaitan dengan Peraturan Menteri (Permen).
“Karenanya, masyarakat berharap kebijakan ini dapat berlanjut,” ungkap mantan ketua DPM Unsyiah ini.
Meskipun harus diakui pula, tambah dia masih banyak juga mobil mewah yang menggunakan stiker agar mendapatkan bbm murah. Namun dia yakin seiring waktu, masyarakat akan punya kesadaran tentang keadilan hak-hak masyarakat.
“Dan ini butuh waktu untuk membangun kesadaran, namun pemerintah tidak boleh pesimis,” sebut Sanusi.
Dia juga berharap agar jebijakan stikering tidak perlu dicabut oleh Pemerintah. Cuma saja, perlu ada evaluasi dan edukasi terharap masyarakwt pengguna mobil mewah untuk tidak menggunakan bbm bersubsid
