Budidayakan Madu Kelulut, Pemuda Kreatif ini dapat Dukungan dari Anggota DPRK Aceh Jaya

waktu baca 2 menit
Marhaban Isnan (26) sedang melakukan panen madu kelulut yang ia budidaya di pekarangan rumahnya desa Padang Lageun, Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya, 30 Agustus 2022. (Foto: Dokpri. Marhaban Isnan)

Theacehpost.com | CALANG – Seorang pemuda desa Padang Lageun kecamatan Setia Bakti kabupaten Aceh Jaya, Marhaban Isnan memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk budidaya madu kelulut.

Berbekal pengetahuan dari media sosial dan artikel yang ia pelajari secara otodidak, sekarang ia sudah mempunyai puluhan koloni.

Laki-laki berusia 26 tahun ini menjelaskan, lebah linot atau madu kelulut ini memiliki beberapa perbedaan, diantaranya lebah tanpa sengat dan lebih kecil sehingga tidak membahayakan dan aman untuk dibudidayakan.

Marhaban memulai usahanya pada tahun 2020, saat itu mencoba satu sarang dan berhasil.

“Alhamdulillah sekarang sudah ada beberapa sarang baik di depan maupun di belakang rumah,” katanya kepada Theacehpost.com, Rabu 31 Agustus 2022.

banner 72x960

Marhaban menambahkan, madu linot memiliki rasa manis bercampur asam, seperti asam jawa dipadukan dengan rasa khas madu yang manis.

Saat ini madu linot milik Marhaban sudah dipasarkan ke luar daerah.

“Mulai tahun 2021 kita memasarkan madu dalam kemasan botol produk bernama Queen Bee Linot yang sekarang sudah dipasarkan keluar daerah,” paparnya.

Proses pengambilan madu sendiri dilakukan dengan cara sedot menggunakan pompa akuarium.

“Dan untuk panen sekarang sudah kita mulai dengan mesin sedot. Alhamdulillah sangat membantu ekonomi keluarga,” pungkasnya.

Dukungan dari anggota DPRK

Fitra Akhyar, anggota DPRK Aceh Jaya dalam kunjungannya mengatakan Marhaban sebagai pemuda kreatif. Ia mengapresiasi budidaya madu kelulut sebagai bisnis menjanjikan.

“Dukungan dari pribadi untuk kemajuan usaha tersebut. Insyaallah tahun 2023 nanti akan kita plotkan bantuan dana usulan dan akan kita serahkan pada tahun 2024 nanti,” kata Fitra

Anggota dewan ini berpendapat bahwa usaha semacam ini harus mendapatkan dukungan khusus dari Pemkab Aceh Jaya.

“Patut didukung, karena ini merupakan UMKM dan juga menjadi percontohan bagi masyarakat lain dalam mengurangi pengangguran,” harap Fitra.[]

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *