MAA Aceh Tamiang: Budaya Aceh Tamiang Tidak Berbeda dengan Budaya Melayu

waktu baca 2 menit
Wakil Ketua MAA Aceh Tamiang Drs Muhammad Juned Moderator Talkshow Fina Nadhia tampil dalam Talkshow Seni dan Budaya Aceh Tamiang, Jumat, 25 Agustus 2023.

Theacehpost.com | ACEH TAMANG – Adat sama dijunjung, lembaga disanjung, pusaka sama dijaga adalah sebuah peribahasa yang artinya Adat istiadat hendaknya harus dihormati, dipatuhi, dan dijaga kelestariannya

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Aceh Tamiang Drs Muhammad Juned saat menjadi Pemateri Talkshow Seni dan Budaya Aceh Tamiang pada kegiatan Promosi Budaya dan Adat yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jumat, 25 Agustus 2023.

“Adat sama dijunjung, lembaga disanjung, pusaka sama dijaga. Artinya sdat istiadat hendaknya harus dihormati, dipatuhi, dan dijaga kelestariannya,” ungkapnya dalam kegiatan yang dipandu Fina Nadhia.

Menurutnya Aceh Tamiang merupakan salah satu kabupaten ke-7 dari 23 kabupaten/kota yang ada di Aceh. Masyarakatnya tetap menjunjung adat istiadat dengan segala kearifan lokal dalam tatanan kehidupan sehari-hari.

“Budaya Aceh Tamiang tidak berbeda dengan budaya Melayu, begitu juga dengan bahasa, kesenian, ragam hias dan upacara-upacara adat,” jelasnya.

banner 72x960

Muhammad Juned kembali memaparkan Aceh Tamiang memiliki budaya yang berbeda dengan budaya Aceh. Hal ini dipengaruhi oleh posisi geografis sebagai transit antara daerah Aceh dan Medan.  Sehingga, timbul banyak suku di Tamiang. Akibatnya terjadilah pengaruh budaya dan seni secara umum baik dari segi bahasa dan kreasi tarian.

“Maka dari itu Aceh Tamiang memiliki identitas dan karakter kuat dalam seni dan budaya. Ini yang membedakan Aceh Tamiang berbeda dengan daerah lain budaya Melayu lainnya,” urainya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *