Ketum Partai SIRA Harap Masyarakat Aceh Kritis

waktu baca 2 menit
Ketua Umum Partai SIRA, Muhammad Nazar. (Foto: Raja Baginda/Theacehpost.com)

Theacehpost.com | LHOKSEUMAWE – Ketua Umum (Ketum) Partai Suara Independen Rakyat Aceh (SIRA), Muhammad Nazar, berharap kepada masyarakat Aceh untuk kritis menyikapi persoalan yang disebabkan oleh para elite, khususnya di Tanah Rencong.

Ia mencontohkan seperti perihal kursi wakil gubernur Aceh yang lowong. Menurutnya, hal tersebut melanggar undang-undang.

“Kalau pemimpin di Aceh selalu nakal bagaimana cara memperbaiki keadaan, akhirnya perjuangan yang berdarah-darah dulu saat masa konflik hingga melahirkan otonomi khusus hanya dinikmati oleh beberapa orang saja,” kata Nazar dalam Kongres II Partai SIRA di Kota Lhokseumawe, Minggu, 28 Maret 2022.

“Oleh karena itu, kita harapkan masyarakat Aceh harus kritis dan Partai SIRA berupaya untuk kritis,” katanya.

Tokoh referendum Aceh itu memahami jika partainya tersebut tak memiliki banyak kursi di lembaga legislatif kabupaten/kota. Namun, ia menilai Partai SIRA merupakan jembatan untuk melakukan perubahan dengan kekuatan ideologi keislaman dan paradigma keacehan, yang ada di AD/RT partai.

banner 72x960

“Maka inilah tugas bersama partai politik, terutama Partai SIRA yang lahir dari susah payah dan juga partai (lokal) tertua diharapkan mampu melakukan perubahan,” sebut mantan wakil gubernur Aceh itu.

Nazar juga menjelaskan, Partai SIRA tidak memenuhi ambang batas hasil Pemilu 2019. Kendati demikian, untuk menjadi peserta Pemilu 2024, kata dia, Partai SIRA hanya perlu melakukan perubahan AD/ART, lambang dan pengurus, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

“Dalam kongres ini kita akan bicarakan strategi ke depan Partai SIRA. Semoga partai ini diharapkan dapat meraih suara yang lebih banyak. Karena partai SIRA merupakan partai yang sangat terbuka, di dalamnya ada beberapa komponen dari milenial hingga aktivis senior,” katanya.

“Partai SIRA tetap menjaga kemenangan rakyat dan membangun Aceh yang berperadaban, sebab dengan kondisi dana Aceh begitu besar maka harus bisa keluar dari krisis kemiskinan, pembangunan dan pengangguran,” pungkasnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *