KAMMI Soroti Penangkapan Remaja di Banda Aceh, Ada Sejumlah Rekomendasi

waktu baca 2 menit
Ketua KAMMI Banda Aceh M Syauqi Umardhian.

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Banda Aceh mengapresiasi Tim Rimeung Satreskrim Polresta Banda Aceh atas penangkapan terhadap tiga remaja yang diduga hendak melakukan tawuran di seputaran Jembatan Lamnyong, Syiah Kuala, Banda Aceh pada Senin, 31 Juli 2023 dini hari.

Penangkapan tersebut berawal dari laporan masyarakat terhadap kelompok anak-anak yang diduga mau melakukan tawuran akan melakukan penyerangan ke pemuda-pemuda yang berada di wilayah Kuta Alam, Banda Aceh.

“Kami ucapkan apresiasi terhadap Polresta Banda Aceh yang sudah bereaksi cepat melakukan penangkapan atas laporan masyarakat,” ujar M Syauqi Umardhian, Ketua KAMMI Banda Aceh.

Selain mengapresiasi kinerja Kapolresta, KAMMI Banda Aceh juga memberi masukan kepada berbagai pihak untuk melakukan penyelesaian kasus dan langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak kembali.

Syauqi menjelaskan ada lima pihak yang harus terlibat untuk penyelesaian kasus ini dan perlu melakukan tindakan pencegahan. Pertama, Pemerintah Kota Banda Aceh perlu mengkoordinasikan Forkopimda melibatkan seluruh stakeholder terkait untuk mengecek beberapa kawasan Banda Aceh yang terindikasi menjadi temoat berkumpulnya kelompok gangster. Kemudian, melakukan penertiban serta pembinaan kepada anak atau remaja.

banner 72x960

Kedua, Polresta dan Polsek perlu melakukan patroli rutin berkerja sama dengan elemen masyarakat di setiap sudut di Kota Banda Aceh tempat berkumpulnya remaja atau anak

Ketiga, sekolah perlu melakukan akselerasi penanaman nilai akhlak dan moral siswa melalui pendidikan.

“KAMMI Banda Aceh mendorong sekolah agar segera menyelesaikan konflik pelajar yang terjadi antara sekolah menengah di Banda Aceh untuk meminimalisir potensi terjadinya tawuran dan kericuhan. Sekolah perlu memberikan sanksi tegas serta pembinaan khusus pada setiap siswa yang didapati melakukan tawuran,” tegasnya.

Keempat, orang tua perlu memberikan pengawasan dan perhatian khusus pada segala aktivitas anak-anak, terutama saat berada di luar sekolah tanpa mengekang kebebasan berekspresi.

Kelima, perangakat desa dan masyarakat agar berperan aktif menjaga ketertiban dan keamanan. KAMMI juga mendorong seluruh gampong di Banda Aceh untuk menyediakan fasilitas sebagai tempat remaja menyalurkan hobi dan aktivitasnya.

“Selain dari fasilitas, pemuda desa perlu menginisiasi kegiatan positif untuk merangkul anak dan remaja di desa,” imbuhnya.

Syauqi mengimbau semua elemen tersebut harus saling bersinergi. Seluruh pihak terkait diminta memberikan perhatian khusus agar kejadian serupa tidak kembali terjadi di masa depan dan bisa saling menjaga ketertiban umum. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *