Disdik Aceh: Pembelian Mobil untuk Maksimalkan Layanan hingga Pelosok

waktu baca 3 menit
Ilustrasi: Kantor Dinas Pendidikan Aceh., (Foto: Humas Disdik Aceh)

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Rencana pembelian mobil Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh sebanyak 27 unit didasarkan atas kebutuhan layanan pendidikan di Aceh.

Hal itu disampaikan Penanggung Jawab Humas Dinas Pendidikan Aceh, Barrul Walidin, Selasa, 15 Februari 2022.

Menurut Barrul, pembelian mobil ini tidak serta-merta muncul, namun sudah melalui kajian dan need assement lapangan di internal Disdik Aceh. Hal itu jadi justifikasi kebutuhan yang diusulkan oleh kepala cabang dinas (Cabdin) pendidikan di beberapa wilayah Aceh.

“Sebagian Cabdin tidak ada kendaraan dalam menjalankan fungsinya, selain itu kondisi medan dan sekolah yang sulit dijangkau juga harus sesuai dengan kebutuhan mobil yang diperlukan,” kata Barrul.

Ia menuturkan, sekolah-sekolah di Aceh banyak berada di pedalaman, sementara mobil yang ada di beberapa cabang wilayah tidak dapat mengakses pendidikan hingga ke pelosok, seperti ke Lokop Serbajadi, Simpang Jernih di Aceh Timur dan Sekerak, Aceh Tamiang.

banner 72x960

Oleh karena itu, untuk menjangkau layanan pendidikan hingga ke sekolah di pedalaman dibutuhkan kendaraan sesuai dengan medan jalan yang dilalui.

“Kan tidak mungkin mobil yang sudah lama dan tidak bisa menjangkau pelosok Aceh terus kita paksakan agar dapat menjangkau daerah pedalaman dalam memberikan pelayanan pendidikan. Karena itu muncul rencana pembelian ini,” jelas Barrul.

Lebih lanjut, Barrul menjelaskan, rencana pembelian mobil tersebut terdiri dari 13 unit double cabin, 8 Innova Reborn, 2 bus sekolah dan 5 unit operasional sekolah luar biasa (SLB).

Untuk double cabin diperuntukkan untuk sejumlah Cabdin, yaitu di wilayah Aceh Timur, Singkil dan Subulussalam, Aceh Utara, Aceh Tenggara, Aceh Tengah, Aceh Selatan, Aceh Tamiang, Gayo Lues, dan Bener Meriah.

Selain itu mobil itu juga diperlukan untuk operasional bidang sarana dan prasarana, bidang guru dan tenaga kependidikan, Subbag HKU, dan Subbag program informasi dan Humas.

Sementara itu, 8 unit Innova Reborn untuk Cabdin Wilayah Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Jaya, Simeulue, dan Bireuen.

“Kemudian satu unit untuk menggantikan mobil operasional UPTD Balai Tekkomdik yang sudah tua dan tidak lagi representatif untuk perjalanan jarak jauh, untuk bidang SMK yang memang belum memiliki mobil operasional, dan mobil operasional untuk sekretariat Disdik Aceh,” jelasnya.

Lalu, dua bus sekolah diperuntukkan bagi tim terapis anak autis dan lima mobil operasional untuk antar jemput siswa autis di SLB Singkil, Aceh Tengah, Aceh Timur, Aceh Selatan, dan Bireuen.

“Adapun untuk pembelian pembelian motor yang semula direncanakan untuk mengantar surat telah dibatalkan,” kata Barrul.

Pembelian mobil tersebut, kata Barrul, murni atas dasar untuk mengoptimalkan pelayanan pendidikan di Aceh hingga ke pelosok, sehingga pelayanan pendidikan dapat dirasakan oleh sekolah-sekolah yang ada di pedalaman.

“Kami berterima kasih atas kritikan dan masukan teman-teman, akan tetapi perlu juga kami sampaikan bahwa rencana ini muncul bukan tanpa pertimbangan, melainkan atas kebutuhan lapangan yang mendesak,” katanya.

Seperti diketahui, rencana pembelian mobil baru oleh Disdik Aceh mendapat kritikan dari sejumlah lembaga swadaya masyarakat. Mereka mempertanyakan letak urgensinya dari pengadaan kendaraan tersebut. (adv)

 

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *