ALSA USK Angkat Isu Urgensi Mengelola Sampah Berkelanjutan

waktu baca 5 menit

ALSA Care and Legal Coaching Clinic (CLCC) Local Chapter Universitas Syiah Kuala kembali hadir dengan mengangkat isu lingkungan. Dalam penyelenggaraannya, ALSA CLCC 2023 LC USK terbagi menjadi tiga rangkaian kegiatan yaitu Pre-event Care, Pre-event Legal dan diakhiri dengan kegiatan Utama yaitu Maint-event Care and Legal bertema “Suistainable Management of Economically Waste in Aceh” dengan membawa tagline utama yang berbunyi “Trash in hand, Economy in command”.

Project Officer dari ALSA CLCC LC USK 2023, Syarifah Nayla Aztia, menjelaskan  Kegiatan ALSA CLCC ini berupaya untuk mengatasi masalah pengelolaan sampah dan memberikan pemahaman kepada masyarakat umum mengenai urgensi diterapkannya pengelolaan sampah yang berkelanjutan terlebih di Aceh pengelolaan Sampah hanya disosialisasikan tanpa diimplementasikan secara utuh.

Sehingga ALSA LC USK dalam program kerjanya menginisiasi kegiatan CLCC ini sebagai upaya menciptakan kesadaran lebih luas terkait manajemen pengelolaan sampah berkelanjutan dengan harapan limbah dan sampah dapat dikelola dengan lebih baik dan lingkungan dapat terjaga bagi generasi mendatang.

Sebelum acara utama, ALSA CLCC LC USK 2023, telah mengadakan berbagai kegiatan, dimulai dengan Pre-event Care yang diadakan pada hari Kamis, 16 November 2023 di SDIT Hafizul Ilmi, Blang Krueng, Aceh Besar.

Dalam kegiatan ini terdapat dua agenda yaitu sosialisasi, dan pelatihan. Kegiatan tersebut diawali dengan melakukan sosialisasi edukasi terkait manfaat limbah sampah dan cara pengolahan limbah sampah agar dapat menghasilkan nilai ekonomi kepada siswa/i SDIT. Dilanjutkan dengan kegiatan Workshop membuat kerajinan dari “limbah sampah kertas menjadi Kanvas”.

banner 72x960

Dengan adanya pelatihan ini diharapkan sampah kertas yang terdapat dalam sekolah ini kedepannya dapat dikelola dengan baik dan dampak akan pemanfaatan sampah menjadi kerajinan kanvas ini sehingga menjadi nilai ekonomi lebih.

Pre-Event Legal dikemas dalam bentuk legal disscussion yaitu mendiskusikan permasalahan terkait sampah yang ada di wilayah Gampong Blang Krueng, Aceh Besar dengan dihadiri oleh keuchik serta
tiap-tiap perwakilan kepala dusun dan berbagai aparatur Gampong Blang Krueng.

Kegiatan ini diawali dengan penyampaian keluh-kesah masyarakat Gampong Blang Krueng terhadap segala permasalah sampah di lingkungan tersebut diantaranya permasalahan utama yaitu kurangnya kesadaran dan edukasi terkait penyuluhan penanganan sampah.

Kegiatan Legal Discussion ini diharapkan menjadi jembatan bagi masyarakat untuk menyuarakan serta mencari solusi terhadap permasalahan yang didiskusikan. Dan solusi akan permasalah tersebut nantinya akan dibahas dan dikaji lebih lanjut dalam kegiatan Main-Event.

Main Event ALSA CLCC LC USK 2023 sendiri kembali dilaksanakan pada hari Sabtu, 2 Desember 2023 di Aula Kantor Keuchik Blang Krueng, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar. Main Event ini dimulai dengan seminar offline dan mengangkat judul “Sampah Terkelola, Lingkungan Terjaga: Mengoptimalisasi Potensi Dalam Menjaga Keseimbangan Antara Masyarakat dan Lingkungan”.

Seminar ini didampingi langsung oleh pemateri yang ahli dalam bidang tersebut. Narasumber pertama yaitu ibu Agus Elia Nova selaku pihak DLHK3 kota Banda Aceh yang menyampaikan pemaparan point penting kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah dan limbah.

Agus Elia Nova menyampaikan bahwa 60 persen sampah yang kita hasilkan sehari-hari adalah sampah organik. Sampah tersebut dapat dipilah lalu dibawa ke bank sampah yang nantinya sampah organik tersebut dapat diolah menjadi pupuk.

“Sampah yang dibawa ke bank sampah pun dapat dijual kembali sehingga dapat menambah ekonomi,” tuturnya.

Selain itu pihak DLHK3 menyampaikan harapan terhadap ALSA untuk mendampingi dan membuat reusam gampong yang berisi bagaimana masyarakat mengelola sampah tersebut, apa saja aturan yang mengikat untuk pengelolaan sampah dan diharapkan dapat mandiri dalam mengelola sampah.

Selanjutkan pemaparan materi dilanjutkan oleh narasumber kedua kita yaitu Arhami Fadillah pihak WALHI. Saudara Arhami menyampaikan bahwa di Aceh Besar setiap bulannya menyumbang 50 Ton sampah mikroplastik. Dimana Mikroplastik adalah salah satu sampah potongan plastik yang sangat kecil dan dapat mencemari lingkungan.

Pemaparan materi dilanjutkan pula oleh narasumber ketiga yaitu ibu Ir. Rama Herawati, Mp selaku ketua BSU USK. “Sampah sendiri, bereskan sendiri. Jika mau kampung maju maka terapkan itu asal jangan bakar sampah,” ujarnya. Ketua BSU USK sendiri mengapresiasi acara ALSA kali ini, karena pada acara ini “tidak nyampah” dalam arti tidak menumpukkan sampah. Seperti adanya penerapan botol minum yang harus bawa sendiri sehingga hal ini tidak menumpukkan sampah plastik.
Diakhiri dengan narasumber terakhir yaitu Muhammad Fachrul Rozi selaku ketua paguyuban KSE.

Ia menyampaikan bank sampah merupakan konsep pengelolaan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan karena Sampah bukanlah suatu masalah namun bagaimana cara pengelolaan sampah itulah yang menjadi masalah jika tidak dilakukan secara baik dan benar.

Setelah kegiatan seminar berakhir para panitia dan masyarakat gampong melanjutkan agenda kedua yaitu Workshop dengan tema membuat Eco-enzym dari sampah rumah tangga. Pada Workshop ini materi di jelaskan oleh ibu Ir. Rama Herawati, Mp ketua BSU USK. Eco-enzym ini sendiri diketahui memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Pembuatan eco enzym ini sendiri dapat di panen setelah 3 bulan harus di tutup jangan sampai ada binatang kecil.

Kemudian, hasil pembuatan Eco-enzym ini diserahkan secara simbolis oleh Project Officer CLCC USK saudari Syarifah Nayla kepada pihak Gampong Blang Krueng yang diwakili oleh Bapak Geuchik saudara Nasrudin.
ALSA LC USK percaya bahwa dengan dengan diadakannya kegiatan ini merupakan langkah kecil yang dapat kami lakukan untuk menunjukkan kepekaan kita terhadap isu lingkungan, dan mendukung gerakan sustainable waste management serta dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang pengelolaan sampah, dan menciptakan perubahan yang positif kedepannya untuk mencapai lingkungan yang bersih sampah. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *