Akhirnya Semua Korban Bendung Brayeun Ditemukan Meninggal  

waktu baca 2 menit
Foto dokumen operasi SAR korban bendung Brayeun yang dipantau langsung oleh Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto hingga akhirnya semua korban yang berstatus hilang ditemukan meninggal, Sabtu, 27 Agustus 2022. (Dok Pemkab Aceh Besar)

Theacehpost.com | ACEH BESAR – Semua dari empat korban yang hilang akibat terseret air bah bendung Brayeun, Kecamatan Leupung, Aceh Besar akhirnya ditemukan meninggal. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.

Dua korban terakhir dalam kondisi meninggal ditemukan berturut-turut pada Sabtu pagi, 27 Agustus 2022 sekitar pukul 08.30 dan 09.00 WIB.

Relawan PMI Aceh, Ansari Muhammad kepada Theacehpost.com menginformasikan, korban ketiga tercatat atas nama Darazatul Aulia (17) dari Desa Rumoh Panjang, Kecamatan Kuala Batee, Abdya ditemukan meninggal dalam aliran sungai arah ke hilir dari bendungan Brayeun.

Jenazah Darazatul Aulia langsung dievakuasi dengan Ambulance PMI Aceh Besar ke RSUDZA Banda Aceh.

Ketika proses evakuasi korban ketiga selesai, tiba-tiba ditemukan korban keempat, yaitu Fakhrulrazi (20), santri asal Malaysia.

banner 72x960

Jenazah Fakhrulrazi ditemukan mengapung di laut dan didaratkan ke Pantai Pulot, pinggiran Jalan Nasional Banda Aceh Meulaboh di kawasan Leupung oleh tim Basarnas.

“Ini kami sedang bergerak untuk menjemput jenazah keempat di Pulot,” kata Zulfan dari unit Ambulance PMI Aceh Besar yang dibubungi pukul 09.15 WIB.

Seperti diberitakan, serombongan santri berjumlah lima orang dari Dayah Raudhatul Qur’an Al-aziziah, Gampong Lamsiteh, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar terseret air bah ketika mandi-mandi di objek wisata Brayeun, Kecamatan Leupung, Aceh Besar, Kamis petang, 25 Agustus 2022.

Dari kelima korban tersebut, seorang di antaranya selamat yaitu Saiful Amani (23), asal Kota Fajar, Aceh Selatan.

Sedangkan empat lainnya hilang, yaitu Fakhrulrazi (20) asal Malaysia, Darazatul Aulia (17) asal Desa Rumoh Panjang, Kuala Batee, Abdya, M. Reza Asri (18) asal Punge, Banda Aceh, dan Ahmadal Hadi (17) asal Gampong Lamhasan, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar.

Musibah itu berawal sekitar pukul 14.00 WIB, Kamis, 25 Agustus 2022 ketika sebagian santri mandi-mandi. Tak lama kemudian hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut dan dalam waktu seketika terjadi luapan air sungai hingga menyeret sebagian santri yang sedang mandi.

Usaha pencarian korban dilakukan dengan melibatkan tim Basarnas dari Kantor SAR Banda Aceh, BPBD Aceh Besar, BPBA, SAR Gabungan, TNI, Polri, dan masyarakat pengelola wisata.

Pencarian hari kedua, Jumat, 26 Agustus 2022 menemukan dua korban dalam kondisi meninggal yaitu Ahmadal Hadi dan M Reza Asri.

Berikutnya, Sabtu, 27 Agustus 2022 ditemukan korban ketiga dan keempat, Farkhrulrazi dan Darazatul Aulia.[]

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *