Adventure RAPI Riders DKI ke Aceh, dari Sensasi Kupi Khop sampai Wah-nya Penyambutan

waktu baca 11 menit
Tim RAPI Riders DKI Jakarta, dari kiri ke kanan: Benny, Ahmad Ali Anwar, dan Arlan foto bersama di Pantai Lueng Gayo, Kecamatan Teunom, Aceh Jaya menjelang melanjutkan perjalanan ke Banda Aceh, Minggu siang, 12 September 2021.

PADA Jumat malam, 3 September 2021, sebanyak empat personel RAPI DKI Jakarta, yaitu Sirjhon Noval alias Arlan/JZ09IQS, Ahmad Ali Anwar/JZ09JUZ, Tumpak Sigiro/JZ09BOT, dan Benny AS Idris/JZ09BNK bergerak dari titik kumpul di Jalan Daan Mogot, Jakarta tujuan ke ujung paling barat Nusantara, yaitu Km Nol Sabang, Provinsi Aceh. Pada hari ke tujuh, tim yang menggunakan sepeda motor tersebut memasuki Sumatera Utara. Salah seorang dari mereka yaitu Tumpak Sigiro yang akrab disapa Silber berhenti di sini. “Silber tidak melanjutkan perjalanan karena ada acara keluarga di kampung. Kebetulan beliau memang asal Sumatera Utara,” kata Benny AS Idris yang lebih dikenal dengan panggilan Om Benny ketika wawancara khusus dengan Theacehpost.com sesaat setelah memasuki Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat, Minggu pagi, 12 September 2021.

Ketua RAPI Aceh Barat, Musparuddin/JZ01EBR bersama unsur pengurusnya—didampingi Ketua DP2OD RAPI Aceh, Nasir Nurdin/JZ01BNN ketika menjamu tim RAPI Riders DKI Jakarta di Warkop Kupi Khop Suak Ribee, Meulaboh sesaat setelah memasuki wilayah Aceh Barat, Minggu pagi, 12 September 2021. (Dok RAPI Aceh Barat)

Sosok bernama Benny AS Idris adalah anggota tim paling senior dalam trio RAPI Riders DKI Jakarta yang melaksanakan misi adventure ke Aceh. Pensiunan BUMN PT Pelni ini dipercayakan sebagai team leader bagi dua rekannya, Arlan dan Ali.

“Ini perjalanan perdana saya ke Aceh,” ujar Om Benny di sela-sela acara penyambutan di Warung Kopi Khop Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan, Meulaboh, Aceh Barat. Penyambutan dipimpin langsung oleh Ketua RAPI Wilayah Aceh Barat, Musparuddin/JZ01EBR bersama jajaran pengurus, termasuk tim RAPI Riders-nya.

Tim RAPI Riders Aceh Barat menjemput Om Benny cs di kawasan Suak Puntong, perbatasan Aceh Barat-Nagan Raya. Karena pada malam itu mereka bermalam di Nagan Raya, yang berjarak sekitar 20 kilometer lagi dengan Meulaboh.

Benny menceritakan, penjelajahan Pulau Sumatra berawal pada hari kedua, yaitu pada Sabtu pagi, 4 September 2021.

banner 72x960

Mereka  melewati lintas tengah menuju Kotabumi di Lampung Utara, Provinsi Lampung.

Ketika di Kotabumi, tim harus melewati jalan alternatif (lewat jalan kampung sejauh lebih kurang 10 kilometer) karena jembatan di jalan utama sedang ditutup untuk perbaikan bantalan.

“Saat melewati jalan kampung itulah, tiba-tiba dari bagasi sepeda motor saya keluar asap. Ternyata kabel dari batere ke HT terbakar kapasitornya. Beberapa baju saya ikut hangus. Syukurlah api berhasil dikuasai hingga tidak berakibat lebih fatal,” ujar Benny.

Sekitar pukul 22.00 WIB, Sabtu, 4 September 2021, Benny cs memasuki Palembang, Sumatera Selatan, dan beristirahat di kota tersebut.

Setelah bermalam di Palembang, pada Minggu pagi penjelajahan berlanjut.

Ba’da zuhur atau sekitar pukul 14.00 WIB mereka memasuki Jambi dan meneruskan ke Pekanbaru.

“Di Pekanbaru kami mengambil jalur lintas timur mengarah ke Riau langsung ke Sumatera Utara (Kisaran, Siantar, Haranggaol, Kabanjahe, dan Tiga Binanga). Berikutnya kami ke Kutacane (ibu kota Kabupaten Aceh Tenggara) melewati Kuta Buluh, Kecamatan Lawe Bulan,” timpal Arlan, putra Aceh asal Kutacane yang sudah puluhan tahun hijrah bersama keluarganya ke Jakarta.

Setelah beristirahat dua malam di Kutacane, Benny cs melanjutkan perjalanan ke wilayah barat-selatan Aceh melewati Gayo Lues.

Di Gayo Lues, mereka dihadapkan pada dua pilihan lintasan, yaitu lewat Ise-ise-Takengon-Bireuen-Banda Aceh atau lewat Terangon-Terlis-Tongra hingga ke Babah Rot-Ie Mirah di Aceh Barat Daya.

“Kami memilih lintasaan Terangon-Terlis-Tongra-Babahrot-Ie Mirah. Di Ie Mirah, kami mengambil jalur ke kanan mengarah ke Nagan Raya-Aceh Barat,” kata Arlan yang terlihat sangat bersemangat menceritakan lintasan yang mereka lalui.

Menurut Arlan, perjalanan dari Kutacane-Gayo Lues-Abdya-Nagan Raya bisa ditempuh sehari.

“Sabtu pagi kami di Kutacane dan masuk ke Nagan Raya sekitar pukul 21.00 WIB,” katanya.

Sensasi Kupi Khop

Trio RAPI Riders DKI Jakarta menikmati sensasi kupi khop (kopi dengan posisi gelas telungkup) di pesisir Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan, Meulaboh ketika diterima oleh Pengurus RAPI Aceh Barat, Minggu pagi, 12 September 2021.

Pukul 07.00 WIB, Minggu, 12 September 2021, RAPI Riders Aceh Barat dipimpin Ferry Kurinawan/JZ01APR menjemput tim RAPI Riders DKI yang bermalam di Nagan Raya.

Menjelang bergerak ke Meulaboh, tiba-tiba salah satu sepeda motor tim RAPI Riders DKI bocor ban sehingga harus menunggu tukang tambal ban buka sekitar pukul 08.30 WIB.

Sekitar pukul 09.30 WIB, tim tiba di Meulaboh. Langsung dipandu ke Kupi Khop Suak Ribee, tak jauh dari tugu gugurnya Teuku Umar, pahlawan nasional asal Aceh.

Informasi ketibaan tim RAPI Riders DKI ke Meulaboh menyebar kencang melalui alat komunikasi RAPI maupun grup WhatsApp.

Ketua RAPI Aceh Jaya, Rizal Dinata/JZ01QQ memberitahukan bahwa mereka juga sudah siap menyambut saudara dari Jakarta (Region 09).

Begitu juga Pengurus RAPI Aceh, melalui Wakil Ketuanya, T. Muqhayatsyah/JZ01BTM bersama Pengurus RAPI Kota Banda Aceh menyatakan siap mengerahkan tim RAPI Riders untuk menyambut di kawasan Rest Area kaki Geurutee, perbatasan Aceh Besar-Aceh Jaya, berjarak 61 kilometer dari Kota Banda Aceh.

Rujak Lueng Gayo

Tim RAPI Riders DKI Jakarta ditemani Pengurus RAPI Aceh Jaya dan Aceh Barat beristirahat sambil menikmati ketenangan alam di Pantai Lueng Gayo, Kecamatan Teunom, Aceh Jaya, Minggu siang, 12 September 2021. (Dok RAPI Aceh Barat)

Begitulah. Ketika Om Benny cs sedang hanyut dalam sensasi kupi khop di Meulaboh, rekan-rekannya sesama anggota RAPI di sepanjang lintasan yang akan dilalui sudah siap menunggu dengan semangat persaudaraan.

Dalam perjalanan ke Banda Aceh—setelah ngopi di Meulaboh—tim RAPI Riders DKI dihadang oleh Ketua RAPI Aceh Jaya, Rizal Dinata/JZ01QQ di kediamannya, Dusun Cot Balam, Gampong Cot Trap, Kecamatan Teunom, berjarak sekitar 46 kilometer dari Meulaboh.

Pengurus RAPI Aceh Barat dan Aceh Jaya foto bersama menjelang melepas keberangkatan tim RAPI Riders DKI Jakarta ke Banda Aceh, Minggu siang, 12 September 2021. (Dok RAPI)

Dari Cot Trap, rombongan dipandu ke objek wisata Lueng Gayo, masih di Kecamatan Teunom, Aceh Jaya.

Di objek wisata pantai ini, rombongan—termasuk tim pengantar dari Aceh Barat yang dipimpin langsung ketuanya, Musparuddin/JZ01EBR—dijamu dengan berbagai makanan ringan—tak ketinggalan juga kopi—dan menu khas rujak Lueng Gayo.

Tiba di Banda Aceh

Wakil Ketua I RAPI Aceh, T. Muqhayatsyah yang dikenal dengan panggilan Jeremy Thomas mengatakan, dirinya bersama Ketua RAPI Banda Aceh, Alta Zaini/JZ01ABG, Dansatgaskom RAPI Banda Aceh Mohd. Yusuf/JZ01AYS, dan tim RAPI Riders menjemput tamu dari DKI di Rest Area Geurutee, perbatasan Aceh Besar-Aceh Jaya.

Pengurus RAPI Aceh bersama Pengurus RAPI Kota Banda Aceh serta RAPI Riders foto bersama dengan tim RAPI Riders DKI di Rest Area Geurutee, perbatasan Aceh Besar-Aceh Jaya, Minggu sore, 12 September 2021. (Dok RAPI)

“Waktu itu kawan-kawan DKI mengira sudah masuk ke Banda Aceh. Mereka kaget ketika diberi tahu masih perlu waktu satu jam lebih lagi dan masih ada dua gunung yang harus dilewati,” ujar Jeremy.

Menjelang magrib, Minggu, 12 September 2021, rombongan tiba di Kota Banda Aceh, langsung dipandu ke Aan Kupi, kawasan Lhong Raya, Kecamatan Banda Raya yang menjadi markasnya RAPI Riders Banda Aceh.

“Setelah shalat magrib dan makan malam, ketiga personel RAPI Riders DKI menuju ke Sekretariat RAPI Wilayah Kota Banda Aceh di Jalan Sultan Iskandar Muda, Gampong/Desa Punge Ujong, Kecamatan Meuraxa. Di sini mereka beristirahat,” kata Jeremy.

Menyeberang ke Sabang

Senin pagi, 13 September 2021, Arlan, Ali, dan Benny menyeberang ke Sabang melalui Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh dengan KMP BRR.

Tim RAPI Riders DKI Jakarta di atas KMP BRR menyeberang ke Sabang, Senin pagi, 13 September 2021. (Dok RAPI)

Di Pelabuhan Balohan, Kota Sabang, rombongan dijemput unsur pengurus dan sejumlah relawan RAPI Wilayah Sabang.

“Kami terus mendampingi mereka selama di Sabang, termasuk ke Km Nol,” kata Apriadi/JZ01MID yang sejak awal memantau pergerakan tim RAPI Riders DKI Jakarta menuju Aceh.

Menurut Apriadi, Benny cs tidak menginap di Sabang. Setelah dari Km Nol, sorenya mereka langsung menyeberang lagi ke Banda Aceh.

Dijamu Ketua RAPI Aceh

Pada Senin sore, sekitar pukul 18.00 WIB, tim RAPI DKI dipandu ke situs tsunami kapal di atas rumah di Desa Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh dilanjutkan shalat magrib di Masjid Raya Baiturrahman.

Suasana di Hope Kopi Keutapang, Aceh Besar pada acara jamuan makan malam untuk tim RAPI Riders DKI Jakarta oleh Ketua RAPI Aceh, H. Rahmat Thalib/JZ01BIR pada Senin malam, 13 September 2021. (Dok RAPI)

“Ba’da Isya dijamu makan malam oleh Ketua RAPI Aceh, Pak Rahmat Thalib/JZ01BIR di Hope Kopi Keutapang, Desa Lambheu, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar dilanjutkan silaturahmi dan ramah tamah, sebelum beristirahat di Sekretariat RAPI Wilayah Banda Aceh,” lapor Wakil Ketua I RAPI Aceh, T Muqhayatsyah.

Menjajal Lintas Timur

Selasa pagi, 14 September 2021, setelah berkunjung ke situs tsunami PLTD Apung di kawasan Punge Blang Cut, Banda Aceh, tim RAPI Riders DKI kembali ke Jakarta melewati Jalan Nasional Banda Aceh-Medan atau lebih dikenal lintas utara-timur.

Mereka diantar oleh tim RAPI Riders Banda Aceh hingga ke Aneuk Galong, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Aceh Besar berjarak sekitar 15 kilometer dari Kota Banda Aceh. “Kami melepas mereka di area SPBU Aneuk Galong pada pukul 10.00 WIB,” kata Wakil Ketua I RAPI Aceh.

Tim RAPI Riders DKI Jakarta foto bersama dengan Satgaskom RAPI Banda Aceh dan Pengurus RAPI Aceh di areal SPBU Aneuk Galong, Aceh Besar menjelang melanjutkan perjalanan ke lintas timur, Selasa siang, 14 September 2021. (Dok RAPI)

Ketika melintas di Jalan Nasional Banda Aceh-Medan, tim RAPI Riders DKI sempat ‘dicegat’ oleh Pengurus RAPI Pidie untuk makan mi di Sigli dan makan  siang di Beureunuen. Selanjutnya, Benny cs juga menjadi tamu Ketua RAPI Wilayah Bireuen, Adi S Irawan/JZ01FD.

Penyambutan di Lhokseumawe

Selepas dari Bireuen, tim RAPI Riders DKI ditunggu di jembatan PIM—perbatasan Aceh Utara-Lhokseumawe—oleh RAPI Riders Kota Lhokseumawe dibantu Aceh Utara—dipimpin oleh Dansatgaskom RAPI Kota Lhokseumawe, Zulkarnain/JZ01KRN bersama Aliong/JZ01KLA.

Tim Satgaskom RAPI Lhokseumawe ketika menjemput tim RAPI Riders DKI Jakarta di perbatasan Aceh Utara-Lhokseumawe, Selasa malam, 14 September 2021. (Dok RAPI Lhokseumawe)

Dari perbatasan langsung menuju ke Thansa Coffe di Kota Lhokseumawe disambut Ketua RAPI Kota Lhokseumawe, Ridwan Ishak atau yang dikenal dengan panggilan Pak Roy/JZ01KRI bersama pengurusnya.

Tim RAPI Riders DKI Jakarta bersilaturahmi dilanjutkan jamuan makan malam oleh Ketua RAPI Kota Lhokseumawe, Ridwan Ishak/JZ01KRI bersama jajaran pengurus termasuk Dansatgaskom beserta tim RAPI Riders-nya, Selasa malam, 14 September 2021. (Dok RAPI Lhokseumawe)

Agenda kegiatan selain ramah tamah juga dijamu makan malam. Selanjutnya tamu dari DKI beristirahat di kediaman Dansatgaskom RAPI Lhokseumawe, Zulkarnain alias Macan.

“Pada Rabu siang sekitar pukul 10.00 WIB kami melepas Benny cs untuk melanjutkan perjalanan. Mereka diantar sampai ke Peureulak, Aceh Timur oleh Dansatgaskom RAPI Kota Lhokseumawe bersama tim RAPI riders-nya dibantu kawan-kawan RAPI Aceh Utara,” kata Pak Roy.

Aceh Timur-Tamiang

Tim RAPI Riders DKI masuk wilayah Aceh Timur sekitar pukul 12.00 WIB disambut oleh Pengurus RAPI Aceh Timur di Idi.

Dari Idi, ibu kota Kabupaten Aceh Timur, tamu dari DKI dibawa ke Peureulak untuk makan siang dan singgah ke Sekretariat RAPI Aceh Timur untuk serah terima dengan tim pengantar dari Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara.

Tim RAPI Riders DKI Jakarta dijamu makan siang oleh Pengurus RAPI Aceh Timur, Rabu, 15 September 2021. (Dok RAPI Aceh Timur).

Sekretaris RAPI Wilayah Aceh Timur, Ibnu Hajad/JZ01DRC mengatakan, pada pukul 14.15 WIB, Rabu, 15 September 2021, tim RAPI Riders DKI melanjutkan perjalanan dengan didampingi Pengurus RAPI Aceh Timur hingga ke Aceh Tamiang.

Tim RAPI Riders DKI foto bersama di Sekretariat RAPI Aceh Timur, Rabu, 15 September 2021. (Dok RAPI Aceh Timur)

Sekitar dua jam kemudian, atau pukul 16.00 WIB, rombongan tiba di Aceh Tamiang dan dilakukan serah terima dengan tim RAPI Aceh Timur.

“Setelah serah terima dengan perwakilan RAPI Aceh Tamiang, kami pun kembali ke Aceh Timur,” kata Ibnu Hajad.

Menurut informasi, pada Rabu malam, 15 September 2021, tim RAPI Riders DKI menginap di Tamiang. Dijadwalkan melanjutkan perjalanan pada Kamis pagi menuju ke Region 02 Sumut.

Sekretaris RAPI Aceh Timur, Ibnu Hajad/JZ01DRC (kiri) menyerahterimakan tim RAPI Riders DKI Jakarta kepada perwakilan RAPI Aceh Tamiang, Bob Mail/JZ01WSZ, Rabu, 15 September 2021. Pada Kamis pagi, 16 September 2021, Benny cs akan melanjutkan perjalanan menuju region 02 Sumut dan akan disambut relawan RAPI Sumut di perbatasan Aceh-Sumut. (Dok RAPI Aceh Timur)

“Mereka akan diantar oleh kawan-kawan RAPI Tamiang ke perbatasan Aceh-Sumut pada Kamis pagi, 16 September 2021. Di Langkat mereka akan disambut kawan-kawan RAPI dari Region 02 Sumut,” kata Sekretaris RAPI Aceh Timur mengutip informasi yang diterimanya.

Jika semuanya berjalan sesuai rencana, itu artinya tim RAPI Riders DKI Jakarta akan meninggalkan Aceh pada hari ke-13 penjelajahan mereka terhitung sejak pergerakan awal di Jalan Daan Mogot, Jakarta, Jumat malam, 3 September 2021.

“Semoga semangat silaturahmi akan tetap terbangun. Kita berharap di sisa perjalanan hingga ke DKI Jakarta, akan ada sambutan—kalau pun tidak lebih baik, minimal sama dengan apa yang dicontohkan oleh pengurus dan relawan RAPI Aceh,” kata Ketua RAPI Aceh, Rahmat Thalib didampingi Ketua DP2OD-nya, Nasir Nurdin/JZ01BNN. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *