18 Mahasiswa Lolos Final Lomba Karya Ilmiah Nasional di Unimal

waktu baca 2 menit
Pembukaan Unimal Bidikmisi/KIP-K Competitions (UBC) di Aula GOR ACC Cunda, Lhokseumawe, Senin 18 Oktober 2021. (Dok. Unimal)

Theacehpost.com | LHOKSEUMAWE – Sebanyak 18 peserta lintas kampus di Indonesia dinyatakan lolos final lomba karya ilmiah Universitas Malikussaleh (Unimal) Bidikmisi/KIP-K Competitions (UBC), Senin 18 Oktober 2021.

Ketua panitia, Cut Puja Avira menjelaskan, kompetisi ini dibuka secara nasional dengan sejumlah kategori, yakni penulisan esai, penulisan kisah inspiratif dan orasi ilmiah. Seluruh kategori ini telah dibuka pendaftarannya pada 9-24 September 2021 lalu.

“Lomba ini bertujuan untuk menumbuhkan budaya kritis mahasiswa Bidikmisi dalam bentuk karya tulis ilmiah, serta meningkatkan rasa persaudaraan di tengah keberagaman,” kata dia saat pembukaan resmi di Aula GOR ACC Cunda, Lhokseumawe, Senin 18 Oktober 2021.

Ketua Umum Forum Mahasiswa Bidikmisi (Formadiksi) Unimal, Leili Karlina Boang Manalu mengatakan,  jumlah peserta yang sudah mendaftar sebanyak 369 orang.

“Setelah dilakukan berbagai seleksi, maka yang dapat menuju final ada 18 orang dari berbagai universitas di Indonesia,” kata dia.

banner 72x960

Leili merincikan, para finalis untuk cabang esai yakni mahasiswa Universitas Teuku Umar (UTU) dan Universitas Widya Gama Malang, masing-masing satu orang. Selain itu perwakilan dari Unimal juga masuk ke tahap final, berjumlah empat orang.

Sementara mahasiswa yang lolos final cabang Kisah Inspiratif, yakni dua orang dari  Universitas Malikussaleh, satu orang dari UIN Suska Riau, satu orang dari Universitas Islam Riau, satu orang dari Universitas Teuku Umar, dan satu orang dari UIN Saizu Purwokerto.

Terakhir di final cabang Orasi Ilmiah, peserta yang lolos tiga orang dari Universitas Malikussaleh, satu orang dari Universitas Teuku Umar, satu orang dari Universitas Sulawesi Barat, dan satu orang dari Universitas Riau.

Rektor Unimal, Prof Herman Fithra menyampaikan, KIP Kuliah menjadi bagian dari upaya membangkitkan optimisme.

“Pendidikan itu memberikan harapan untuk kita menjadi lebih baik, kalau secara ekonomis sebelumnya pendapatan rendah tapi setelah mendapatkan pendidikan seyogyanya akan meningkat, banyak hal yang akan berubah nantinya jika kita punya pendidikan,” ungkapnya.[]

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *