17 Tahun MoU Helsinki, FPRM: Masyarakat Aceh Butuh Sejahtera, Bukan Bendera

waktu baca 1 menit
Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM), Nasruddin. (Foto: Dokpri)

Theacehpost.com | BIREUEN – Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM), Nasruddin, menilai 17 tahun perjalanan Mou Helsinki belum membuat masyarakat Aceh sejahtera.

Isi MoU Helsinki yang digadang-gadang untuk mempercepat pembangunan Aceh dan sejumlah sektor lainnya, malah membuat Aceh menyandang gelar provinsi termiskin di Pulau Sumatra.

“Perdamaian Aceh sudah mencapai 17 tahun, kesejahteraan bagi masyarakat Aceh hanyalah isapan jempol belaka,” ujar Nasruddin kepada Theacehpost.com , Sabtu, 13 Agustus 2022.

Menurutnya, hal itu terjadi lantran para elite politik masih sibuk memainkan isu lambang bendera Aceh.

“Setiap menjelang peringatan MoU Helsinki, para elite politik Aceh selalu memainkan isu bendera yang terus-menerus digelindingkan. Mereka lupa, bahwa yang dibutuhkan masyarakat Aceh hanyalah kesejahteraan,” ungkap Nasruddin.

banner 72x960

Oleh karena itu, dia mengajak seluruh elemen sipil untuk tidak mudah percaya terhadap kelompok tertentu, yang kerap memainkan isu tersebut.

“Kami mengimbau kepada organisasi-organisasi maupun elemen sipil lainnya agar tidak terprovokasi dengan ajakan atau aksi yang hanya mementingkan kelompok atau golongan saja,” pungkasnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *