Adnan NS Serukan Lansia Aceh jangan Kalah dari Etnis Tionghoa dalam Hal Vaksinasi Covid-19

waktu baca 2 menit
Foto kolase dari dokumen Adnan NS (tengah) ketika menjalani vaksinasi Covid-19 kedua untuk kelompok lansia di RSIA Banda Aceh, Kamis, 22 April 2021.

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Adnan NS, salah seorang wartawan senior Aceh melakukan vaksinasi kedua, Kamis, 22 April 2021 setelah yang pertama pada 24 Maret lalu.

Seperti halnya ketika divaksin perdana pada 24 Maret 2021, Adnan kembali mengimbau agar kelompok lanjut usia (lansia)—seperti dirinya—tak perlu takut divaksin.

“Saya sudah dua kali divaksin. Kalau ada yang mengatakan sakit, saya tak merasakan itu. Kalau ada yang mengatakan ada efek samping, saya juga tak mengalami apa-apa,” ujar Adnan kepada Theacehpost.com seusai suntik vaksin Covid-19 di RSIA Blangpadang, Banda Aceh, Kamis pagi.

Didampingi putranya, Riayatsyah dan Bendahara PWI Aceh, Azhari, SE, tokoh pers Aceh yang juga mantan anggota DPD RI itu mengimbau kaum lansia tak perlu menghindari suntikan vaksin, karena wabah corona masih mengancam kehidupan kita.

Menurut Bang Nan, begitu laki-laki ini akrab disapa, selama ini banyak yang ketakutan karena ditakut-takuti melalui berita atau omongan dari mulut ke mulut yang tak bisa dipertanggungjawabkan.

banner 72x960

“Mudah-mudahan kita bisa berpikir jernih dan rasional. Harusnya kita lebih takut terkapar di rumah sakit yang bisa berujung kematian. Apa yang kita lakukan adalah bagian dari ikhtiar agar terhindar dari wabah yang mengancam pribadi kita, keluarga, bahkan orang lain,” ujarnya.

Ditanya mengapa dia begitu serius menyerukan agar lansia melakukan vaksinasi, karena menurutnya lansia lebih rentan terhadap ancaman penyakit (termasuk virus) karena melorotnya daya tahan tubuh dan adanya penyakit penyerta.

“Namun bukan berarti yang muda-muda nggak perlu divaksin. Karena belum tentu juga anak muda yang merasa antibodinya kuat bisa bebas dari paparan virus corona. Sudah banyak fakta bahwa yang berusia muda juga jadi sasaran,” kata sang deklataror Kabupaten Aceh Jaya tersebut.

Adnan menceritakan, dari pengalamannya dua kali menjalani vaksin di RSIA Banda Aceh, justru yang mendominasi kelompok lansia adalah etnis Tionghoa. “Menurut saya mereka lebih yakin dalam berikhtiar dibanding orang kita,” demikian Adnan NS. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *