Uniki Bireuen Wisuda 478 Lulusan, Wakil Menteri Agama Turut Hadir

waktu baca 2 menit
Mahasiswa Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (Uniki) Bireuen mengikuti rapat senat terbuka dalam rangka wisuda, Bireuen, Sabtu, 13 Januari 2024

Theacehpost.com | BIREUN– Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (Uniki) Bireuen mengadakan rapat senat terbuka pada Sabtu, 13 Januari 2024 untuk mewisudakan 478 mahasiswa tingkat sarjana dan magister, termasuk 46 di antaranya meraih cum laude.

Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Menteri Agama RI H Saiful Rahmat Dasuki SIP MSi, pejabat Provinsi Aceh, unsur Forkopimda Bireuen, anggota DPR RI, DPRA, DPRK, tokoh masyarakat, ratusan undangan, serta kedua orang tua dari setiap wisudawan.

Rektor I Uniki, Dr Zainuddin Iba SE MSi, melaporkan bahwa dari total wisudawan, 220 laki-laki dan 258 perempuan berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dengan program magister sebanyak 81 orang, S1 manajemen 128 orang, dan S1 akuntansi 53 orang. Sementara itu, Fakultas Komputer dan Multimedia (Fkom) mencetak 137 lulusan, Fakultas Hukum dan Syariah (FHS) 51 orang, Fakultas Sains Pertanian dan Peternakan 15 orang, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan 23 orang. Dari mereka, 46 orang berhasil meraih predikat cum laude, dengan 26 di antaranya berasal dari program magister.

Prof Dr Apridar SE MSi, Rektor Uniki Bireuen, menyampaikan bahwa peristiwa wisuda adalah bukti komitmen universitas dalam menjalankan tugas sesuai agenda dan target mutu pendidikan. Wisuda juga mencerminkan akuntabilitas mutu Uniki sebagai institusi pendidikan tinggi.

banner 72x960

Rektor menambahkan bahwa lulusan Uniki tidak hanya mencerminkan kesuksesan dalam pendidikan sarjana dan magister, tetapi juga merupakan kontribusi terhadap tugas dharma pendidikan dan dharma riset. Universitas ini tengah mempersiapkan diri untuk membuka program doktoral di Kampus Induk Uniki Blang Bladeh Kota Juang Bireuen, dimulai dengan Jurusan Ilmu Ekonomi.

Wakil Menteri Agama RI H Saiful Rahmat Dasuki SIP MSi menyampaikan bahwa menjadi sarjana bukan hanya panggilan intelektual, tetapi juga panggilan moral dan sosial untuk memberdayakan diri dan berperan aktif dalam masyarakat. Ia menekankan pentingnya mencetak intelektual yang terlibat dalam menyelesaikan masalah-masalah keumatan, bukan sekadar berada di menara gading. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *