Tafakkur Fenomena Alam Gerhana
Oleh : Ir. Faizal Adriansyah, M.Si *)
“HARI ini, 26 Mei 2021 bertepatan 14 Syawal 1442 H terjadi peristiwa alam yang luar biasa, yaitu bertemunya tiga benda langit dalam satu garis lurus. Tiga benda langit tersebut adalah Matahari, Bulan dan Bumi. Ketiganya tetap beredar pada lintasannya masing-masing namun pada satu keadaan ketiganya sejajar. Kita penghuni Bumi menyebutnya gerhana.”
Apabila posisi Bumi berada di tengah maka terjadilah gerhana Bulan. Bulan menjadi kehilangan cahaya yang diberikan Matahari sehingga penampakan Bulan dari Bumi gelap.
Sedangkan gerhana Matahari terjadi apabila posisi Bulan di tengah. Pada kondisi ini sinar Matahari dihalangi oleh bayangan Bulan sehingga kita di Bumi menjadi gelap.
Para ilmuwan menyebutkan bahwa Matahari merupakan sumber cahaya bagi Bumi dan Bulan. Bumi dan Bulan akan gelap gulita seandainya Matahari tidak memberi sinarnya.
Dalam Alquran surah Yunus ayat 5 Allah berfirman “Dialah yang menjadikan Matahari bersinar dan Bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.”
Ternyata ilmu pengetahuan sudah didahului oleh Alquran yang menginfokan bahwa Matahari memiliki sinar (dhiyaan), sedangkan Bulan mendapatkan sinar dari Matahari yang dalam bahasa Alquran cahaya (nuuran).
Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.
Sains atau ilmu pengetahuan hanya sebatas menjelaskan mekanisme terjadinya gerhana. Namun yang bisa menciptakan gerhana hanyalah Allah. Yang mampu menggerakkan benda-benda langit dialam semesta hanyalah Allah. Yang mampu mensejajarkan ketiga benda langit pada satu garis sehingga tercipta fenomena alam bernama gerhana hanyalah Allah.
Karena itu orang beriman akan melihat gerhana sebagai tanda-tanda kebesaran dan keagungan Allah. Gerhana akan semakin menambah tebal keimanan dan menyadarkan manusia akan dahsyatnya hari kiamat kelak ketika benda-benda langit tersebut tidak hanya berada pada satu garis tapi mereka akan Allah benturkan satu sama lain.
Rasulullah mengingatkan “Sesungguhnya Matahari dan Bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari No. 1044).
Bumi dan alam semesta sudah sangat tua, marilah kita bertaubat kepada Allah sebelum semuanya terlambat.
*) Penulis Adalah mubalig/penceramah yang Kepala Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Hukum Administrasi Negara (Puslatbang KHAN) LAN RI.