Hujan Halangi Pengamatan Gerhana Bulan di Langit Aceh

waktu baca 2 menit
Pengamatan gerhana Bulan di Kanwil Kemenag Aceh, Rabu malam, 26 Mei 2021. (Dok Kanwil Kemenag Aceh)

Theacehpost.com | BANDA ACEH –  Fenomena alam berupa gerhana bulan total yang terjadi 26 Mei 2021 mulai pukul 18.11 hingga puncaknya pukul 18.18 WIB tak terlihat di langit Aceh karena wilayah ini diguyur hujan.

Informasi tersebut berdasarkan amatan Tim Kemenag Aceh di sejumlah titik, seperti di Kanwil Kemenag Aceh, Bener Meriah, Langsa, dan Lhokseumawe.

Kakanwil Kemenag Aceh, Dr. H. Iqbal, S.Ag, MAg mengatakan, jika cuaca tidak mendung maka gerhana bulan parsial sekitar 84 persen dapat diamati di seluruh wilayah Aceh.

“Karena cuaca mendung pengamatan jadi terhalang. Sedangkan di daerah dengan cuaca cerah bisa terlihat dengan jelas,” kata Iqbal.

Baca: Gerhana Bulan Total Lintasi Langit Aceh 26 Mei 2021

banner 72x960

Menurut Iqbal, setelah pengamatan gerhana pihaknya melaksanakan shalat khusuf berjamaah di aula Kanwil Kemenag Aceh. Kanwil Kemenag Aceh juga menerbitkan edaran menyangkut pelaksanaan shalat khusuf di tempat masing-masing dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Ini tidak sekadar fenomena alam tapi bukti kebesaran Allah SWT. Karena ini bentuk syukur kita kepada Allah maka kita mengimbau untuk shalat di tempat masing-masing dengan tatacara yang sudah dijelaskan terlebih dahulu,” katanya.

Ahli Falakiyah Kanwil Kemeng Aceh, Alfirdaus Putra mengatakan, fenomena gerhana bulan total kali ini dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia.

Hanya saja, kata Firdaus, untuk wilayah Aceh jika cuaca tidak mendung, gerhana hanya terlihat parsial, tidak berbentuk gerhana bulan total seperti daerah lainnya di Indonesia.

Baca: Tafakkur Fenomena Alam Gerhana

“Gerhana kali ini sebenarnya  gerhana bulan total, tapi untuk Aceh itu gerhana bulan parsial  karena ketika matahari terbenam atau  bulan terbit posisi gerhana bulan total sudah selesai di daerah Riau. Berarti kita cuma parsial. Namun posisi parsial kita lumayan tinggi sampai 84 persen,” kata Firdaus.

Dijelaskannya, 84 persen bulan akan ditutupi bayangan matahari sehingga  bulan yang seharusnya purnama itu hanya akan terlihat sabit pada pukul 18.50 WIB. Jika tidak mendung bisa melihatnya sampai satu jam dua menit.

Berdasarkan hitungan falakiyah, gerhana bulan  terjadi sejak pukul 15.47 WIB yang diawali dengan gerhana bulan penumbra. Kemudian awal gerhana total terjadi pukul 18.11 WIB, puncaknya pada pukul 18.18 WIB, dan berakhir pada pukul 18.25 WIB. Selanjutnya, akhir penumbra terjadi pada pukul 20.39 WIB. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *