SMPN 3 Banda Aceh Gelar Market Day dan Art Festival

waktu baca 2 menit
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Banda Aceh, Sulaiman Bakri, membuka kegiatan Market Day dan Art Festival di SMP Negeri 3, Sabtu, 26 Maret 2022. (Foto: Humas Disdik)

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Banda Aceh menggelar Market Day dan Art Festival, Sabtu, 26 Maret 2022.

Kegiatan yang dilaksanakan di sekolah itu bertujuan untuk mewujudkan jiwa entrepeneur sejak dini dan menumbuhkan kecintaan pada budaya, serta mengali bakat siswa di bidang seni.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan  (Kadisdikbud) Kota Banda Aceh, Sulaiman Bakri, mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, acara itu bisa membentuk karakter dan mental anak didik.

“Ini membutuhkan karakter-karakter yang yang kuat dan harapannya kegiatan pada hari ini betul-betul memberikan bekal bagi anak-anak, termasuk di dalamnya adalah mental kewirausahaan,” katanya.

Sulaiman  mengatakan, kegiatan seperti ini merupakan ajang eksplorasi siswa sembari melatih guru dalam mendidik abad 21 yang merupakan amanah kurikulum 2013.

banner 72x960

“Kita berharap, kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda tahunan karena siswa mengembangkan diri sesuai dengan minat dan bakatnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 3 Banda Aceh, Rima Afriani, mengatakan kegiatan Market Day diselenggarakan sebagai bentuk perwujudan dan aplikasi penguatan pendidikan karakter di sekolah.

“Ada nilai religius, kemandirian dan gotong royong. Dari nilai religius, siswa dilatih untuk melakukan nilai-nilai kejujuran dalam proses jual beli, sampai dengan laporan perolehan hasil,” jelasnya.

“Market Day ini salah satu program sekolah dan baru pertama kali dilaksanakan, untuk mengenalkan jiwa entrepeneur, sebagai bekal anak-anak terjun ke masyarakat setelah lulus nanti. Kami memberikan keleluasaan kepada siswa dalam menyalurkan kreativitas,” kata Rima lagi.

Dalam kegiatan ini, terkait pemilihan menu outliner, serta konsep pemasaran dan manajemen usaha, diserahkan semuanya kepada siswa.

Siswa diberi keleluasaan menggunakan lingkungan sekolah sebagai lokasi tempat usaha mereka.

“Dalam acara ini tidak ada intervensi dari guru atau sekolah. Anak-anak sendiri yang berkreativitas maunya seperti apa,” ungkapnya.

Konsep para siswa dinilai luar biasa. Lingkungan kebun dan taman sekolah dirubah menjadi lapak-lapak ala pasar tradisional.

Ditambah pula dengan panggung terbuka untuk menampilkan kreativitas anak seperti musik dan pembacaan puisi sebagai hiburan bagi pengunjung Market Day. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *