Selamat Datang Gadis Kecil, Penyemangat Sang Ayah di Kamp Rohingya

waktu baca 2 menit
Staf Pusat Pelayanan Kesejahteraan Sosial (Puspelkessos) selaku mitra lokal IOM dalam penanganan pengungsi Rohingya di Lhokseumawe sedang menjelaskan perlengkapan persalinan kepada istri Yunus menjelang melahirkan. Sedangkan foto kanan, Muhammad Yunus sedang menunggu proses persalinan istrinya di RSIA Abby, Lhokseumawe, Selasa tengah malam, 16 Maret 2021. (Dok IOM/Puspelkessos)

DI sela-sela kesibukan staf IOM Indonesia melakukan berbagai persiapan untuk pemindahan pengungsi Rohingya dari Lhokseumawe ke Medan, tiba-tiba menjelang tengah malam, Selasa, 16 Maret 2021, datang kabar gembira tentang suksesnya operasi melahirkan seorang perempuan Rohingya di RSIA Abby Lhokseumawe. Kehadiran gadis kecil itu bukan saja menambah jumlah penghuni kamp, tetapi menjadi penyemangat bagi orangtuanya yang sedang berjuang meraih mimpi menuju negeri harapan.

Kisah bertambahnya penghuni kamp Rohingya di Lhokseumawe dengan lahirnya seorang bayi perempuan—putri dari pasangan muda yang menghuni kamp tersebut—dikutip Theacehpost.com dari berbagai sumber, termasuk catatan yang ditulis oleh Program Manajer Puspelkessos, Cut Sinta Dewi selaku mitra lokal IOM dalam penanganan pengungsi di Lhokseumawe.

Muhammad Yunus, begitulah nama lengkap ayah bayi mungil tersebut. Kini, Yunus bisa bernapas lega setelah energinya sempat terkuras pada saat-saat mendampingi sang istri menjelang persalinan.

Selasa sore, 16 Maret 2021, Yunus dilaporkan semakin gelisah dan khawatir. Ia sempat menelepon staf IOM selaku penanggungjawab bidang kesehatan di kamp untuk mengabarkan kondisi istrinya.

Merespons laporan itu, ambulans PMI Kota Lhokseumawe didatangkan ke lokasi. Untuk menenangkan Yunus dan istrinya, anggota Korp Sukarelawan (KSR) PMI diminta standby di kamp dan siap bergerak ke rumah sakit kapan saja dibutuhkan.

banner 72x960

Menjelang tengah malam, istri Yunus merasakan kondisinya semakin berat. Setelah berkoordinasi dengan pihak IOM, ambulans pun melaju membawa Yunus dan istrinya ke RSIA Abby di kawasan Lancang Garam, Lhokseumawe.

Dokter menyimpulkan perlu segera dilakukan tindakan menyelamatkan janin mengingat karena kontraksi yang sudah begitu kuat namun belum ada pembukaan.

Menjelang tengah malam, Yunus mendampingi istrinya masuk ke ruang operasi. Di ruangan itu, dr. Nilawati, SpOG bersama tim sudah siap melaksanakan tugas.

Akhirnya, pukul 23.55 WIB, keheningan malam pun pecah dengan suara tangisan bayi perempuan, putri pertama Yunus. Bayi itu lahir sehat dan normal melalui proses operasi. Beratnya 2.900 gram, panjang badan 52 cm.

Kebahagiaan juga memancar dari wajah istri Yunus meski harapannya untuk bisa melahirkan normal belum terujud.

Semua kebutuhan persalinan difasilitasi oleh IOM yang menjalankan misi bantuan penanganan pengungsi Rohingya di Lhokseumawe.

Kini, Yunus bersama istri dan buah hati mereka sudah kembali ke pengungsian. Mereka adalah bagian dari pengungsi Rohingya yang sedang dalam proses pemindahan untuk menempati akomodasi baru yang disediakan IOM di Medan.

Mereka—sebagaimana yang lainnya—adalah orang-orang yang terbuang dari negeri sendiri yang kini sedang menunggu terbukanya pintu di negeri yang lain, entah di mana. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *