Sekda Aceh Bernostalgia tentang Malaria di Sabang, “Nah, Covid-19 Lebih Berbahaya”

waktu baca 3 menit
Sekda Aceh, dr. Taqwallah memberi pengarahan tentang pentingnya vaksinasi kepada pejabat Kota Sabang, Kepala Puskesmas, dan kepala sekolah di Aula Mars Hotel Sabang, Jumat malam, 24 September 2021. (Foto Humas Aceh)

Theacehpost.com | SABANG – Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, dr. Taqwallah M.Kes berpesan kepada para kepala sekolah dan tenaga kesehatan di Kota Sabang untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya vaksinasi Covid-19.

“Kemampuan bapak ibu yang bisa membuat Sabang ini terbebas dari pandemi Covid-19,” kata Sekda Aceh saat memberikan arahan kepada puluhan Kepala Puskesmas, Kepala SMP, SMA, SLB, dan pejabat Kota Sabang, di Sabang, Jumat malam, 24 September 2021.

Sekda mengatakan, vaksin sangat penting, di samping untuk mencegah terpapar penyakit juga mencegah penularan kepada orang lain.

Pada kesempatan itu, Sekda Taqwallah mengingatkan pengalaman 30 tahun lalu, ketika seseorang ke Pulau Weh (Sabang). “Waktu itu para tetamu harus mengonsumsi obat antimalaria, baik saat datang maupun saat kembali dari Sabang,” kata Sekda Aceh, mengenang.

Jika malaria sangat berbahaya dan penularannya melalui perantara nyamuk, maka Covid-19 lebih berbahaya lagi.

banner 72x960

“Penularan Covid-19 terjadi dari manusia ke manusia tanpa perlu perantara. Begitulah ganasnya covid, dan merusak jaringan paru-paru,” kata Sekda Aceh yang berlatar belakang pendidikan dokter.

Muncul pertanyaan, kenapa mereka yang sudah selesai divaksin juga bisa terpapar.

Pertanyaan itu dijawab langsung oleh Taqwallah dengan penjelasan rata-rata jika ditelusuri maka mereka yang terpapar adalah karena sikap longgar akan protokol kesehatan, seperti enggan memakai masker dan menjaga jarak. Mereka tetap punya potensi besar tertular.

“Beruntung, bagi mereka yang terpapar usai divaksin, efeknya tidak lagi terlalu berbahaya,” katanya.

Sekda berpesan agar para Kepala Puskesmas, Kepala SMP, SMA, SLB, dan para pejabat Kota Sabang, menjelaskan kepada masyarakat, baik pelajar ataupun orang tua agar mau divaksin. Mumpung masih gratis dan ketersediaan vaksin masih mencukupi.

“Insya Allah di tangan bapak dan ibu semualah Sabang ini terbebas dari pandemi Covid-19,” demikian Sekda Taqwallah yang didampingi Kadis Pendidikan Aceh, Drs. Alhudri, MM.

Sekda Kota Sabang, Drs. Zakaria, mengatakan Sekda Taqwallah datang untuk mengkoordinasikan kegiatan vaksinasi khusus kepada kalangan pelajar.

“Mulai besok sampai seterusnya akan ada program vaksinasi bagi anak sekolah di Kota Sabang,” kata dia.

Sebelum itu, kata Zakaria, Kota Sabang tercatat sebagai kabupaten/kota dengan angka vaksinasi usia anak sekolah kedua tertinggi di Aceh. Namun demikian, kata dia, angka itu didapat dari vaksinasi yang diikuti oleh anak-anak TNI dan Polri.

“Di sini orang tua lebih berperan. Pada kalangan masyarakat umum bahkan PNS saya pikir belum lagi,” kata Zakaria.

Ia menyebutkan banyak masyarakat yang menerima informasi tidak tepat tentang vaksinasi ini, sehingga ada masyarakat yang masih enggan memberikan izin kepada anaknya untuk divaksin.

Zakaria berharap kedatangan Sekda Aceh bisa membuat progres vaksinasi bagi anak usia sekolah di Kota Sabang menjadi lebih lancar.

Pengalaman vaksinasi kepada tenaga kesehatan, di mana saat itu nakes berbondong-bondong menyuntikkan vaksin Covid-19 diharapkan juga diikuti oleh para pelajar. “Mudah-mudahan kedatangan Pak Sekda hari ini juga begitu.”

Ikut mendampingi Sekda Aceh Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Sekda Kota Sabang, Asisten Pemerintahan Kota Sabang, Kadis Kesehatan Sabang, Kadis Pendidikan Sabang, dan Kepala SMP, SMA, dan SLB di Kota Sabang. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *