Sambal Ganja dan Sambal Hajam dari Abdya Jadi Buruan Pengunjung PKA-8

waktu baca 2 menit
Sambal Hajam khas Abdya olahan BUMDes Muara Louser Kaye Aceh. (Foto : MC/JIE)

Thacehpost.com | BANDA ACEH – Stand Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Muara Louser Kaye Aceh, Aceh Barat Daya (Abdya) menjadi salah satu stand yang paling ramai dikunjungi di Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8. Hal ini tak lepas dari sajian kuliner khas Abdya yang ditawarkan, salah satunya adalah Sambal Ganja dan Sambal Hajam.

Direktur BUMDes Muara Louser Kaye Aceh, Sabariah mengatakan, sambal ganja dinamai demikian karena dianggap bisa membuat penikmatnya ketagihan dan bertambah porsi makan.

“Disebut sambal ganja, itukan cuma nama aja, karena orang sudah makan sambal ini bikin nagih. Sambal ganja itu ada yang mentah dan ada yang matang,” kata Sabariah, Sabtu, 11 November 2023.

Ia menyampaikan, setiap hari selama PKA-8 berlangsung pihaknya mengganti menu-menu makanan sehingga pengunjung tidak bosan dengan satu menu. Salah satu sambal lain yang membuat unik adalah sambal udang sabu-sabu.

“Kalau sambal ganja itukan bahan dasarnya udang, belimbing wuluh, cabai kecil sama bawang merah,” jelasnya.

banner 72x960

Sabariah mengatakan, untuk satu porsi sambal ganja dijual seharga Rp18 ribu, serta kuliner lain berkisar Rp20 ribu. Sedangkan paket lengkap diharga Rp25 ribu.

Selain itu, pihaknya juga menerima pesanan sambal ganja, sambal hajam dan sejumlah menu lainnya. Ia mengatakan, menu-menu unik ini menambah daya pikat pengunjung stand Abdya.

“Pengunjung antusias datang ke stand kita, pengen nyobain sambal ganja dan masakan lainnya,” ujar Sabariah.

Sedangkan sambal hajam juga sama, kata dia, karena rasanya pedas dan gurih sehingga bagi orang yang menikmati kuliner khas ini bisa dibuat ketagihan.

Bahan-bahan untuk membuat sambal hajam juga sangat mudah, yakni bawang merah, cabai rawit, cabai merah, tomat, dan garam. Sambal ini juga kerap ditemukan di acara-acara besar seperti pesta perkawinan maupun maulid.

“Sambal Hajam ini juga ada dijual di rumah makan di Abdya,” tutup Sabariah.[]

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *