RSUDZA Simulasi CT Scan Pasien Covid-19

waktu baca 2 menit
Simulasi proses CT Scan di RSUDZA bagi pasien Covid-19 (Foto: Istimewa)

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA), melakukan simulasi proses Computerized Tomography Scan (CT Scan) bagi pasien Covid-19 pada Selasa, 27 Oktober 2020.

Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUDZA, Endang Mutiawati mengatakan, proses CT Scan secara teknis antara pasien Covid-19 dengan pasien biasa terdapat perbedaaan.

“Oleh karena itu, hari ini (kemarin-red) kita melakukan simulasi CT scan bagi pasien Covid-19,” kata Endang melalui keterangannya, Rabu, 28 Oktober 2020.

Tujuan dilakukan simulasi ini adalah untuk memberikan pemahaman bagaimana teknik CT scan yang baik dan aman kepada setiap petugas medis khusus dalam menangani pasien Covid-19.

“Kita belum memiliki alat dan ruang CT Scan khusus bagi pasien Covid-19. Jadi, simulasi yang kita lakukan hari ini bertujuan untuk memberikan pemahaman,” ujarn Endang.

banner 72x960

Endang juga menyampaikan terkait penerapan sistem kuota pada pemeriksaan sampel swab pasca sistem tersebut mulai diterapkan. Proses pemeriksaan dikatakan jauh lebih cepat yakni hanya 6 jam dibandingkan sebelumnya, sehingga dalam waktu 24 jam hasil sudah terkonfirmasi.

“Pemeriksaan berjalan lancar. Namun ketersediaan reagent yang menjadi perhatian kita, karena jumlah reagent kan sangat terbatas karena harus dipesan di Korea. Alhamdulillah, sejauh ini tidak ada kendala karena jumlah sampel yang kita periksa selalu lebih sedikit dari kuota,” kata Endang.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto, yang turut hadir dalam simulasi tersebut menjelaskan, selama ini Pemerintah Aceh terus berupaya melakukan berbagai upaya terkait penanganan Covid-19.

“Simulasi CT Scan bagi pasien Covid-19 yang dilakukan oleh manajemen RSUDZA hari ini, adalah bagian dari upaya Pemerintah dalam hal penanganan pasien Covid-19. Seperti disampaikan oleh dr Endang tadi, kita belum memiliki sarana CT Scan khusus pasien corona. Untuk itu, butuh pembekalan khusus kepada para tenaga kesehatan yang akan mendapat tugas khusus,intinya pelayanan tidak boleh terhenti dalam pandemi covid 19 saat ini” ujar Iswanto.

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *