Polres Pidie Simulasikan Tactical Floor Game Jelang Pemilu 2024

waktu baca 2 menit
Kapolres Pidie AKBP Imam Asfali, SIK yang didampingi Wakapolres Kompol Misyanto, SE, M, Si dan Kabag Ops AKP H.G Tanjung, SH serta dihadiri oleh pejabat utama Polres Pidie, Para Kapolsek Jajaran Polres Pidie, dan Personel Polres Pidie dan Polsek jajaran menggelar simulasi Tactical Floor Game jelang pemilu 2024. (Foto: Humas Polres Pidie).

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Dalam rangka menghadapi pemilihan umum (Pemilu) serentak tahun 2024, Polres Pidie melaksanakan simulasi Tactical Floor Game (TFG) di Aula Dhira Brata Polres Pidie, Rabu 11 Oktober 2023.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Pidie AKBP Imam Asfali, SIK yang didampingi Wakapolres Kompol Misyanto, SE, M, Si dan Kabag Ops AKP H.G Tanjung, SH serta dihadiri oleh pejabat utama Polres Pidie, Para Kapolsek Jajaran Polres Pidie, dan Personel Polres Pidie dan Polsek jajaran.

Kapolres Pidie AKBP Imam Asfali, SIK dalam arahannya menyatakan kegiatan Tactical Floor Game (TFG) merupakan tahapan manajerial pengamanan yang menggambarkan bagaimana operasi kepolisian yang akan digelar dengan sandi Operasi Mantap Brata 2024 dilaksanakan serta untuk melatih respon menghadapi segala situasi dan ancaman yang memungkinkan terjadi selama tahapan pemilu.

“Pentingnya kesiapan personel Kepolisian dalam menghadapi Pemilu 2024, dan kegiatan ini adalah bentuk komitmen Kepolisian untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama masa tahapan hingga proses pemilihan berlangsung. Kami siap menghadapi berbagai tantangan demi mewujudkan pemilu yang aman, adil dan damai,” ujarnya.

Ditambahkannya, semua kita praktikan mulai dari adanya informasi pergerakan massa, sehingga semua personil dalam keadaan siap, mulai dari personil Polres Pidie yang melaksanakan Pengamanan, tim negosiator, hingga tim tindak dalam bentuk penegakan hukum, sehingga personil di lapangan tau apa tugasnya masing masing dan tindakan yang harus di lakukan.

banner 72x960

“Dilaksanakan kegiatan Tactical Floor Game (TFG), ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai situasi, cara bertindak maupun untuk mengatasi terjadinya kerusuhan yang anarkis atau gangguan kamtibmas, sehingga seluruh langkah dan strategi pengamanan harus benar-benar diperhitungkan tidak boleh under estimate, seluruh situasi harus ditangani dengan serius terkait pelaksanaan operasi di lapangan,” pungkasnya.[]

 

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *