Pj Wali Kota Banda Aceh Didesak Tuntaskan Proyek IPAL

waktu baca 2 menit
Agil Munawar

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq didesak oleh LSM Suara Muda Kota (SMK) untuk menuntaskan proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang terhenti sejak 2017 karena dianggap merusak situs sejarah berupa makam ulama abad 16-18.

“Harus ada resolusi secepatnya untuk melanjutkan proyek tersebut tanpa merusak situs sejarah yang ada. Proyek untuk kepentingan masyarakat Kota Banda Aceh itu harus bisa dituntaskan oleh Pj Wali Kota Bakri Siddiq,” kata Koordinator SMK, Agil Munawar dalam siaran pers-nya yang diterima Theacehpost.com, Jumat, 29 Juli 2022.

Menurut LSM SMK, proyek IPAL merupakan program Pemerintah Pusat di Kota Banda Aceh.

MoU pembangunan proyek IPAL senilai Rp 107,3 miliar mulai berjalan sejak 2015 sedangkan pelaksanaan dimulai 2016 ketika Wali Kota Illiza Sa’aduddin Djamal.

Dikatakan Agil, ketika Banda Aceh dipimpin H. Aminullah Usman, tepatnya pada 2017 pembangunan IPAL diminta dihentikan karena adanya temuan nisan makam ulama abad 16 hingga 18.

banner 72x960

“Atas temuan itu akhirnya Aminullah meminta proyek dihentikan sementara sambil dilakukan survei dan pemetaan dengan melibatkan berbagai pihak termasuk arkeolog dan pihak lainnya yang berkompeten,” tulis LSM SMK dalam pernyataannya.

Namun, lanjut pernyataan itu, setelah dihentikan sejak 2017, hingga kini belum ada kelanjutannya.

Mengingat proyek ini merupakan program nasional, maka, kata Agil Munawar, Pj Wali Kota Bakri Siddiq perlu memikirkan resolusi kongkret agar tetap berjalan tanpa merusak kearifan lokal dan situs budaya.

Dikatakannya, sebagai Pj Wali Kota yang ditunjuk oleh Pemerintah Pusat, Bakri Siddiq tentunya harus menjalankan program-program Pemerintah Pusat.

“Kita minta Pj Wali Kota Banda Aceh yang pernah menjabat sebagai Kepala Bappeda Singkawang dan Kepala BNPP segera menemukan resolusi kongkret persoalan yang ditinggalkan sejak era Illiza. Tak mungkin rasanya seorang Bakri Siddiq yang telah memiliki pengalaman nasional tak bisa menuntaskan persoalan itu,” tandas Agil Munawar.

LSM SMK berkeyakinan Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq akan merawat situs sejarah, apalagi makam ulama, sementara di sisi lain kepentingan masyarakat berupa IPAL harus tetap mendapat perhatian untuk dituntaskan.

“Sangat disayangkan jika kita punya mantan Wali Kota yang kini anggota DPR RI dan Pj Wali Kota yang berpengalaman di tingkat pusat ternyata tidak mampu menyelesaikan persoalan ini,” demikian Agil Munawar. []

 

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *